Tampilkan postingan dengan label Cerita Sex Mahasiswi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cerita Sex Mahasiswi. Tampilkan semua postingan

Cewek Bilyard

Siapa di sini yang suka bermain bilyard? Tentunya sering ketemu donk dengan cewek billiard yang seksi-seksi dan juga cantik-cantik. Penasaran gak sih kalau sebenarnya kita bisa gak merayu mereka untuk bermain seks?

Ini salah satu cerita seks dan pengalaman mesum ngentot dengan cewek billiard.

cerita seks cewek spg bilyard

Cerita Seks Cewek Bilyard


Ini adalah true story dimana peristiwa ini terjadi sekitar 7 tahun yang lalu. Aku akan menyamarkan nama-nama karakter maupun tempat yang akan kulibatkan dalam cerita ini, jadi kalau ada nama karakter yang sama dengan cerita ini, aku mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Perkenalkakan aku seorang pria lajang bernama Hans dengan tinggi badan 172 cm dan berat 68 kg, berpenampilan lumayanlah untuk sekedar memikat para wanita. Aku sejak usia 20 tahun sudah hidup berdikari. Aku kuliah (sekarang sudah lulus) dan bekerja. Aku bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupku, baik untuk makan, bayar kuliah, atau sekedar untuk bersenang-senang.

Di suatu hari selepas kuliah kira-kira pukul 18:45 aku langsung memacu motorku ke tempat nongkrong di gang Bangau di Senen. Di sana kehadiranku sangat diharapkan karena aku agak ngocol kalau diajak bercanda.

“Hei Hans acara lo kemana nih ntar malam,” sapa seorang teman sesampainya di sana.
“Tau Lim (Kimlin) gue bingung nih, gue sih bisa kemana aja, emangnya anak-anak pada mau kemana?”
“Tau tuh. Tapi si Franki ngajakin nyodok (istilah main bilyard). Mau nggak Hans?” kata Kimlin.
“Gue mah boleh aja tapi anak-anak yang lain mau nggak?”
“Hans, anak-anak sih mau soalnya wasitnya banyak yang cakep,”
“Loh mau nyodok di mana? Bukan di tempat biasa?”
“Di Coxxx.”
“O… enak nggak di sana mejanya?”
“Lebih enak lagi,” Kata si monyet temanku.
“Ya udah kalo anak-anak mau sih.”

Akhirnya kami semua berangkat ke lokasi. Sesampainya di sana kami langsung mencari meja kosong. Tentunya satu meja untuk beramai-ramai (yang kalah main ganti orang biar agak irit mainnya). Aku melihat sekeliling ruangan. Bagus juga tempatnya. Memang sih wasitnya cakep-cakep. Sambil melihat-lihat, Aku menangkap sesosok wajah yang boleh dibilang paling cantik sih dibanding wasit yang lainnya di tempat itu.

“Hei Hans giliran elo tuh…”
“Ha eh sorry lagi liat-liat nih,” kataku.

Setelah aku memukul bola, kudekati wasit yang sedang menghitung di meja kami.

“Mbak, wasit yang itu namanya siapa sih?” sambil menunjuk sosok cantik yang kulihat tadi.
“Kenapa tanya wasit itu? Cakep kan?”
“Iya sih boleh juga.”
“Dea namanya. Kenapa naksir ya?”
“Nggak,” kataku.
“Kamu kayaknya baru sekali yach dateng ke mari (tempat bilyard maksudnya).”
“Iya…”
“Makanya sering-sering dong kemari.”

Aku tersenyum sambil menjawab, “Iya deh…!”

Keesokan harinya aku balik lagi ke sana. Sama anak-anak lagi. Tentunya menunggu wasit yang bernama Dea itu. Dan akhirnya bisa juga diwasitin sama si Dea. Wah semangat banget anak-anak mainnya. Ada juga yang menggoda. Aku lebih memilih untuk duduk diam sambil ngobrol sama Dea sambil mengomentari anak-anak yang bermain bilyard. Sambil mengomentari anak-anak main, diam-diam aku melihat lekuk tubuh Dea. Dia badannya bagus. Terlihat dari kaos ketat yang dia pakai.

Dengan ukuran payudara sekitar 34B. Pinggulnya juga tidak terlalu besar. Yah ideal lah untuk seorang wanita. Dan yang lebih wah lagi ternyata Dea merupakan wasit primadona di sana. Jadi banyak juga pemain bilyard yang mau mengincar dia, baik diwasitin, ataupun yang lain. Ya temasuk aku juga sih. Akhirnya kami ngobrol. Aku bertanya macam-macam, tentunya pura-pura kenalan dulu sekedar basa-basi.

“Dea,” katanya (sambil berjabat tangan).
“Hans. Kamu udah lama jadi wasit di sini?” aku membuka percakapan.
“Hmm.. lama juga. Hampir 8 bulan.”
“Wah lumayan juga yach.”
“Iya.”
“Kamu umur berapa Dea?”
“Baru 20,” katanya.
“Kamu?” dia balik bertanya.
“Udah 23 (umur saya saat itu). Kenapa?”
“Ah nggak pa-pa. Kamu kayaknya baru-baru aja yach main di sini.”
“Iya. Kok tau?” kataku.
“Iya nggak pernah keliatan,” sambil tersenyum.
“Sering-sering dong kemari,” katanya.
“Wow pasti, soalnya ada Dea sih.” dia cuma tersenyum.

Berawal dari obrolan itu akhirnya aku sering main bilyard di situ, dengan Dea sebagai wasit tentunya. Terkadang aku pun sering menawarkan sesuatu seperti minuman atau makanan (di luar gedung suka banyak orang yang jualan). Di samping itu aku pun berniat untuk mendapatkan dia. Yah untuk iseng aja soalnya aku dulu suka sekali nyobain perempuan-perempuan baik perempuan baik-baik maupun yang nakal.

Tapi setelah kupikir, saingannya banyak juga karena yang bermain di sana matanya pasti melihat ke Dea. Tatapan mereka pun bukan sekedar tatapan biasa tetapi bagaikan tatapan seekor singa yang sedang mengincar seekor domba. Aku sih cuek aja soalnya aku menganggap ini suatu kompetisi. Namanya juga lagi usaha. Jadi kalau dapat syukur nggak dapat ya udah. Lagi pula Dea sepertinya memberikan lampu hijau kepadaku kalau dilihat dari sikapnya setelah beberapa kali aku datang dan diwasitin olehnya.

Setelah melihat sikap Dea seperti itu, aku mencoba untuk berbicara kepadanya (berbicara serius tentunya).

“Eh Dea, kayaknya aku suka nih sama kamu.” rayuku gombal.
“terus memangnya kenapa..?” tanyanya.
“Kita jadiin yuk! mau ngak kamu…”
Dia dia sejenak.
“Kenapa?” Tanyaku, “Ada yang marah yach?”
“Nggak. Siapa yang marah!?”
“Nggak… siapa tau aja..” kataku, “Jadi mau nih….”
“Hmmm,” sambil mengangguk.
“Yes!” kataku dalam hati.

Kami pun akhirnya resmi pacaran. Tapi aku tidak menganggap serius. Dea pun kukira begitu. Jadi sekedar have fun saja. Kebetulan, dalam hatiku. Setelah kejadian tersebut aku jadi lebih sering datang ke sana terutama malam. Terkadang aku datang sendiri, terkadang bersama Kimlin, terkadang rame-rame. Yah sekedar setor muka sekalian ngobrol-ngobrol. Jika Dea tidak ngewasitin kita, setelah selesai ngewasitin meja lain dia langsung ke meja kami.

Aku pun terus berpikir, “Gile nih Dea… Body oke… gue udah bisa jalan sama dia… masa sih gue ngak bisa ngedapetin tubuhnya!” Sampai suatu malam kucoba mengajak dia untuk main ke tempatku (kebetulan aku kost waktu itu).

“Eh Dea, acara kamu kemana selesai tugas?”
“Nggak ke mana-mana kok.”
“Main ke tempatku mau?”
“Mmm (sambil berpikir) boleh…”

Yes lagi dalam hatiku. Akhirnya dengan membonceng dia, kuajak Dea ke tempat kost-ku yang lumanyan jauh jaraknya.

“Yah beginilah tempat bujangan,” kataku membuka pembicaraan sesudah sampai di tempat kost-ku.
“Lumayanlah buat ukuran kamu yang masih sendiri. Eh Hans, ngomong-ngomong ada yang marah nggak Dea kemari?” sambil tesenyum.
“Nggak kok,” kataku.
“Ah masa sih? Dea nggak percaya..”
“Bener lagi (kebetulan aku masih single waktu itu), kenapa emangnya?”
“Ah nggak apa-apa kok,” kata Dea.
“Dea mau minum apa? teh manis yach?” kataku.
“Boleh…”

Kemudian aku mulai merebus air dan membuatkan teh manis untuk Dea. Sesudah selesai aku membuatkan teh manis untuknya, kami mengobrol kembali dan ternyata Dea sudah tiduran di kasur busa ruangan kost-ku. Sambil menaruh cangkir teh di meja, aku mencoba untuk memeluknya. Ya ampun… si junior mulai bereaksi juga nih. Soalnya dia sexy sekali.

Apalagi waktu dia tiduran roknya agak tersingkap sehingga terlihat sedikit kulit mulus di balik roknya. Dengan sedikit senyum di wajahnya, dia menginginkan aku tidur di sebelahnya. Aduh mak.. bingung juga nih. Soalnya dia lebih agresif, diluar perkiraanku sih. Padahal aku ada rencana untuk memulainya.

Yang ini juga mesum:

ABG Cakep

Foto toket ABG

Dosen Cantik


Tanpa menunggu lama lagi kubikin remang-remang ruangan di kamar kost-ku. Lalu aku tidur di sebelahnya. Deg-degan juga sih rasanya. Kemudian tanpa dikomando kami memulai saling berhadapan. Nggak tahu juga kenapa bisa bersamaan mulainya. Dia mulai memelukku kemudian aku memulai mencium keningnya.

Lalu dia langsung membalas mencium leherku dan tanpa basa-basi lagi aku menyambar bibirnya yang mungil. Kemudian kami langsung berciuman dengan saling mengulum lidah kami. Gila! dalam hatiku. Nih cewek jago juga ciumannya. Kemudian dia membuka bajuku dan menempelkan lagi bibirnya di leherku. “Ssshh..” dengan lincahnya dia memainkan lidahnya di antara leher dan sekitar belakang telingaku.

“Sshhh… eh Dea..”
“Hemm.. kenapa lagi Say?” katanya terkejut.
“Nggak ada cupang-cupangan yach?”

Kemudian dia langsung menyambarkan lagi bibirnya dengan sedikit bernafsu. Busyet deh. Aku menggeliat sedikit sambil menghindar dan Dea tersenyum.

“Iya deh… Nggak dicupang.”
“Suer lho gue kan malu…”
“Emang gue pikirin?” katanya.

Setelah selesai berbicara aku langsung menyambar bibirnya. Kemudian tanganku berusaha melepaskan kaitan bra tanpa membuka busananya terlebih dahulu. Terbuka juga. Aku langsung mengarahkan tanganku ke payudaranya. Gile bener.. 34B, ukurannya pas segenggam. Kemudian aku memainkan puting susunya. “Mmmhh.. sshhh..” desisnya. Melihat kelakuanku dia sadar juga. Akhirnya dia membuka baju yang dia kenakan malam itu, dan langsung menjulanglah dua gunung yang indah menantang itu. Dia rupanya sudah mulai terangsang.

Kemudian kuarahkan mulutku ke arah puting payudaranya, lalu kulumat puting susu yang ranum itu secara perlahan tapi pasti. Kujilat sekeliling puting susunya. “Mmmhh…” Dan dia pun sedikit mengejang. Mungkin akibat rangsangan yang ditimbulkan dari kuluman lidahku terhadap puting susunya. Sambil mengalungkan tangannya ke leherku, terkadang menjambak rambutku.

“Ssshh.. aahh.. mmhh..” dia terus menikmati permainan lidahku terhadap putingnya. Tanpa terasa batang kemaluanku pun telah berdiri tegap. Terus terang pembaca, rasanya aku juga sudah mau keluar juga. Atas dasar itu aku menghentikan permainan lidahku dan langsung berbaring sebentar di sebelahnya. “Dea… nyantai dulu yah. Jangan terlalu nafsu. Aku kayaknya udah diujung nih.” Tanpa perkataan dia terus mengarahkan bibirnya ke puting susuku dan memainkan lidahnya.

Sedikit menggeliat tubuhku karena menahan gejolak yang amat sangat. “Mmhh aahh..” Dia kemudian memainkan lidahnya dari dadaku sampai ke pusar. “Bener-bener deh nih cewek,” dalam hatiku. Sambil terus memainkan lidahnya bak mandi kucing, dia mulai membuka celana yang kupakai dan, “Ups…” batang kemaluanku sudah menjulang agak miring sedikit. Sambil terus menjilati, dia memainkan batang kemaluanku. Dia begitu agresif. Akupun tidak mau ketinggalan untuk melawan agresifnya.

Aku pun mulai memainkan payudaranya lagi, dia tetap menjilati seluruh tubuhku. Karena posisinya agak nungging aku mencoba untuk memasukan tanganku ke dalam roknya. Tapi tanganku ditepis. “Lho..” dalam hatiku. Tanganku dipegang olehnya dan kemudian dia merubah posisinya menjadi agak tiduran.

Kemudian dia berbicara, “Hans, Dea aja yach yang puasin kamu..”
“Lho kenapa?” aku bertanya keheranan.
“Lagi M (mens) nih sorry nih…”
Ya ampun kecele deh gue. Sambil tersenyum aku mengangguk.
“Ya udah ngak apa-apa kok, lain kali aja yach Hans puasin kamu.”
Dia mengangguk. Lalu dia melanjutkan memainkan lidahnya. Tapi batang kemaluanku… ya ampun… rupanya tidak bisa menerima kenyataan ini.
“Lho Hans, kenapa?” tanya Dea.
“Marah nih si junior,” kataku sambil tersenyum, dan Dea pun tersenyum sampai akhirnya kami berciuman dan tidur bersama menghabiskan malam itu dengan penuh kejutan-kejutan yang yang membuat kami saling tersenyum.

Tentu saja hatiku sedikit dongkol. Ya gimana nggak dongkol, udah diujung tapi doi lagi palang merah, pusing.. pusing..!

Setelah peristiwa malam itu aku sering mengantar Dea pulang walaupun harus bela-belain berangkat dari tempat kost-ku. Sampai tiba saat yang dinantikan yaitu ketika dia ada waktu dan mau main ke tempat kost-ku. Kejadian sama seperti yang lalu. Kali ini Dea tampil lebih sexy dengan kemeja dan span. Setelah sampai di tempat kost-ku, aku langsung memeluknya dari belakang dan menciumi leher dan belakang telinganya. Sambil tetap memeluk dia aku bertanya, “Lagi M (mens) nggak Non?” tanyaku.

“Nggak…” jawabnya mesra.
Kemudian dia berbalik dan bibir kami pun beradu dan saling memainkan lidah kami. “Mmmh… sss.. mmhh..” sambil terus kami berkuluman lidah, tanganku mulai membuka kancing kemeja yang dia pakai dan tanganku pun langsung membuka pengait BH-nya. Dan menjulanglah buah dadanya. Sambil meremas-remas aku mengarahkan bibirku di puting payudaranya.

Langsung aku mengulum puting payudaranya. Terkadang aku memainkan dengan jariku sehingga dia agak menggeliat-geliat. Sampai akhirnya kupapah dia ke kasur. Lalu aku membuka baju dan celanaku sehingga yang tersisa hanya celana dalam saja. Tentu saja si junior sudah ngecap di situ sampai nongol segala, seperti lagi ngintip.

Kemudian dia pun membuka kemejanya dan rok spannya. Setelah dia membuka kemejanya aku langsung menjilati sekujur tubuhnya. “Mmmh.. sshh.. ahh..” Dea mendesah sambil terus aku memainkan lidahku. Aku kemudian membuka celana dalam Dea karena yang tertinggal hanyalah itu. Kemudian aku melihat kemaluannya yang ditumbuhi bulu-bulu kecil. Terkesan sensual sekali memang.

Kemudian aku merubah posisiku agar aku dapat juga melihat lebih jelas, kalau perlu menjilati kemaluannya. Aku mencoba untuk mengangkangkan kedua kakinya. Alamak… mungil sekali daging yang berwarna pink pucat itu. Kemudian tanpa aba-aba lagi langsung aku melabrak benda kecil itu. Aku menjilatinya sampai di sela-sela klitorisnya. Dia pun tidak kuasa menahan kenikmatan yang tiada tara tersebut. Aku terus memainkannya sambil menjilati cairan-cairan pelumas yang sudah membanjir sejak tadi.

“Hans, eh ya udah dong, Dea udah becek banget nih,” bisiknya sambil dia memutar tubuhnya untuk mendapatkan batang kemaluanku. Melihat itu aku langsung saja mengakhiri acara menjilati kemaluannya. Aku membiarkan dia menjilati seluruh tubuhku. Tentunya dengan rangsangan yang sangat hebat yang sedang menerpa dirinya.

“Mmmhh… sshhh…” dia mulai memasukkan batang kemaluanku ke dalam mulutnya. “Sshhh.. ahhh.. mmhhh..” aku menaikkan sedikit pantatku sehingga batang kemaluanku agak masuk ke dalam mulutnya. “Aaahh… ssshh..” dia pun mengocok batang kemaluanku dangan menggunakan mulutnya. Bernafsu sekali. “Mmmpp.. mmpppp… mmmhhh..” sambil memainkan jariku di kemaluannya, ia mendesah kembali. “Ahhh… ssshh…”

“Oh Hans, masukin yach… Dea udah nggak tahan nih.”

Aku melihat dirinya seperti hampir dilanda gelombang orgasme yang hebat. Akhirnya dia pun menuntun batang kemaluanku ke dalam liang senggamanya (saat itu posisiku di bawah). “Blesss…” Karena dia sudah basah sekali, aku pun merasakan licinnya batang kemaluanku ketika mulai menembus liang kewanitaannya. “Ahhh… sshhh… kamu hebat Hans.” Aku diam saja sambil mengimbangi goyangannya. “Ssshh.. ahhh.. ssshh.. Hans aku keluar.” Benar aku merasakan batang kemaluanku hangat di dalam liang senggamanya.

Kemudian dia lemas. Aku menyuruh dia untuk posisi di bawah. Akhirnya aku menghujamkan lagi batang kemaluanku ke dalam liang kewanitaannya. “Eeeaahhh…” aku menggoyangkan pantatku naik-turun dengan kakinya yang kukangkangkan. Aku merasakan dia akan orgasme lagi.

Sambil menggigit bibir bawahnya dia menatapku penuh harap supaya aku memuncratkan cairan kejantananku. “Ssshh.. aahhh… sabar yach Dea,” aku terengah-engah, “Sebentar lagi..” Aku menggoyangkan pantatku secara cepat dan akhirnya… “Ssshhh.. ahhh.. uuhhh..” Aku menekan batang kemaluanku di liang kewanitaannya. “Aaahh..” aku langsung mencium keningnya dan dia memelukku sambil berucap kecil, “Aku sayang kamu Hans, kamu hebat.” Aku hanya diam saat itu.

Akhirnya kami pun melakukannya setiap ada kesempatan. Sampai pada akhirnya dia tidak bekerja lagi di Coxxx, dan aku pun tidak tahu lagi keberadaannya. Aku sudah mencoba bertanya kepada teman-temannya yang ada. Mereka hanya bilang, Dea ada masalah keluarga. Harus pulang mendadak. Sampai saat ini pun aku tidak pernah bertemu Dea lagi, kemana aku harus mencari. Aku tidak tahu lagi. Aku coba telepon tempatnya. Ya katanya sama, sudah pulang kampung.

Akhirnya ini hanya menjadi kenangan di mana aku selalu teringat dengan Dea jika sedang melewati tempat main bilyard Coxxx. Sekarang aku sudah berkeluarga. Biarlah ini menjadi kenangan yang tidak akan pernah kulupakan, karena dengan sedikit kegigihan aku berhasil mendapatkan seorang Dea yang ternyata dia adalah seorang wasit primadona dan diperebutkan oleh laki-laki lain bak sebuah kompetisi.

Cerita Sex Angel Chibi Cherrybelle

foto bugil angel chibi

chibi angel bugil
cerita sex angel chibi
cerita sex cherrybelle
cerita sex angel chibi cherrybelle


Hai… kenalin nama gue Ricko, gue salah satu mahasiswa tingkat akhir di salah satu perguruan ternama di Jakarta, sebelumnya gue berkuliah di Australi, karena alesan tertentu gue dipindahin ke Jakarta ma nyokap. Fisikly Gue memiliki tubuh yang tinggi dan kekar, maklum gue anak blesteran Indo-Jerman.

Awal kisah bermula pada saat gue baru 4 bulan masuk kuliah di Universitas di Jakarta ini, gue menemui seorang cewek Chinese yang ngebuat gue selalu horny, dia adalah Margareth Angelina yang biasa dipanggil “angel” namanya sesuai dengan penampakannya, bagai bidadari putih mulus dan bersih. Gue sebelumnya kagak tau kalo doi ternyata artis yang cukup terkenal, yaitu salah satu personel dari GB yang lagi beken. Angel jarang sekali keliatan di kampus, makanya pas doi muncul di kampus, gue piker Mahasiswi baru, ternyata doi seangkatan ama gue, Cuma beda Jurusan ama gue. Semenjak pandangan pertama gue ngliat dia, gue slalu kepikiran. Apa itu namanya cinta in first sight or apa??!! Gue bingung juga, soalnye gue tiap liat cewek cakep langsung kepikiran ajeh.
Suatu ketika, pada saat pulang kuliah, kira-kira jam 5 sore, dia keliatan sendirian lagi nungguin seseorang, akhirnya gue coba tuk deketin doi, walaupun gue kurang PD (maklum kemaluan gue gede alias pemalu).

Gue : “Hhhheheyy….” (menyapa sambil terbata-bata)
Angel : “Iyah…. (menjawab tanpa menatap wajah gue karena lagi sibuk dengan BB nya)
Gue awalnya ngeper, “gile ni cewek sombong banget” pikir gue dalem hati. Tapi gue coba terus deketin doi karena jarang-jarang gue berani nyapa cewek kaya gitu.
Gue : “Angel yah…”
Angel : “iyah… (mulai merespon dengan melihat ke arah gue) “siapa yah??? …. ehh…. tapi kaayanya aku juga pernah liat kamu deh…
Gue :”Ya iyalah pernah liat, kita kan sekampus!! Kenalin gue Ricko, gue baru disini, pindahan dari Australi, btw lo anak akuntansi kan?
Angel : “oohh…. iyah… (mulai menjawab) kamu anak akuntansi juga??
Gue :”bukan-bukan… gue anak hukum. Lo lagi nunggui sape nih?? Kayanya gelisah amat???
Ange : “iya nih… aku lagi nungguin kak Victor”
Gue : “Sapeh?? Cowok lo?? (maklum gue ga pernah nonton chibi)
Angel : “bukan… dia manejer chibi, emang kamu gak tau??
Gue : “ hehehehe… sorry, gue kurang apal dengan perartisan di negara ni, coz kalo nonton juga gue nonto chenel luar terus, heheheh”
Angel :” ohh…. pantesan…. “
Gue ” iyah ni… makanya gue juga baru tau kalo yang lagi gue ajak ngomong juga artis, hehehe”
Angel : “idihh… apaan sih…. biasa ajah kali… hehehe (mulai akrab)
Dalem hati gue bilang “wah ternyata doi suple juga yah.. gue kira sombong mentang-mentang artis”
Gue: “ emang ada jadwal show yah??? Ampe Nungguin manajernya?
Angel : “ah.. nggak ko… Cuma rencananya chibi mau jalan bareng, tapi ah… ga jelas juga sih… ini di BBM belum di read ma kak victor. Ni juga tau jadi pa enggaknya”.
Gue: “emm… mau gue temenin nungguinnya?? Coz gue juga pengen donk gaul sama artis, heheheh…. kali ajah gue bisa jadi anggota chibi juga hahahaha….. (sambil canda)
Angel:”ih.. kamu gokil yah… masa cowok mau jadi anggota chibi, hahahah….. aku enggak bisa bayangin cowok se-maskulin kamu jadi anggota chibi, hahahaha (tertawa terbahak-bahak)
Akhirnya gue and doi ngobrol banyak sambil nungguin si Victor, sambil canda layaknya temen yang udah akrab. 2 jam berlalu kita kagak nyadarin, gara-gara keasikan ngobrol.
Gue :”eh… keasikan ngobro, nih udah gelap ajeh langit, gimana menejer lo jadi jemput kagak?? Ga sabar nih mau daftar jadi anggota chibi hahaha (masih dalam kondisi bercanda)
Angel :”hahahaha…. gak tau nih…. btw asik juga yah ngobrol ma kamu, padahal baru kenal, tapi aku ngerasa udah akrab ajah, hahaha… abisnya kamu gokil abis ih… hahaha (terus menertawai kekocakan gue)
Gue : ”ya udah lah.. gimana kalo kita jalan ajah, dari pada lo pulang langsung juga, udah kepalang nunggu lama. Heheheh (ajak gue)
Angel :” iyah juga sih…. and aku juga udah kepalang izin sama ortu nih… emang mau jalan kemana???
Gue : “ ya… kalo gue sih ngikut ajah, maklum udah lama ninggalin jakarta, udah ga inget tempat asik buat maen, and juga gue kagak tau lo suka jalan ke tempat bagemana?!!”
Angel: “ emm… ya dah kita nonton and makan ajah yukk…. kebetulan aku punya resto favorit, kamu cobain dehh!!!!

Akhirnya kita berdua cabut nonton terus makan, sesudah makan, gue ajakin dia maen ke apartemen gue, soalnye kurang lebih 5 jam bersama doi bikin gue horny, apa lagi pas nonton doi sempet nyandar di bahu gue, gue nyium aroma rambutnya yang wangi, and nampak dari atas belahan toket yang standar bikin gue makin nafsu, rencana gue mau kasih dia obat tidur and gue perkosa dia, soalnya gue udah ga bisa mikir jernih lagi, ga tau bakal apa resiko yang bakal gue tanggung kalo lakuin itu. Tiap kali doi meleng, gue curi-curi pandang ke arah toketnya yang berada di balik t-shirtnya, and gue juga sesekali liat belahan selangkangannya yang lumayan nampak dari balik jeans ketanya.

Gue : “ Eh.. lbaliknya maen dulu yah bentar ke apartemen gue, mau ambil barang titipan temen gue, nanti biz itu gue anterin lo pulang, gimana? Soalnye rumah temen gue ntu searah ke rumah lo nggel…
Anggel : “ oh…. ya sudah…. gak papa ko….” (jawabnya tanpa banyak mikir)
Gue : “ tapi ortu lo gak bakalan nyariin???”
Angel :” gak ko… nti aku bilang kalo pulangnya agak telat”

Akhirnya kita berdua langsung pulang ke apartement gue, and di pikiran gue udah ngebayangin hal-hal yang indah, kontol gue makin keras, and keliatan menonjol dibalik celana jeans gue. And sesekali gue ngelirik ke arahnya, ternyata doi juga sedikit ngelirik ke arah kontol gue (kali dia bingung kenapa jeans gue lama kelamaan nonjol).
Sesampenye di apartemen, gue suruh dia duduk di ranjang, maklum apartemen gue sempit and sofa y Cuma ada dua, itu juga lagi banyak buku-buku yang ditumpuk disana (maklum lagi persiapan skripsi), makanya gue suruh doi duduk di ranjang. Terus gue setelin TV and gue pergi ke dapur buat bikinin minum yang bakalan gue masukin obat tidur (sesuai rencana gue). Pas gue lagi bikinin minum dan and lagi mau masukin obat tidur, tiba-tiba doi dateng ke dapur.

Angel: “eh.. Rick!! (suaranya mengejutkan)
Gue : “i.. iyah… (sambil ngumpeting obat tidur ke balik badan gue)
Gue panik and gerogi, maklum baru kali ini gue berbuat modus kejahatan macam ini.
Angel: “aku boleh minjem anduk ga?? Aku ikut mandi bolehkan? Rasanya lengket ni badan.”
Gue : i… iyah… ambil ajah di lemari deket TV, sorry gue lagi tanggung bikin minum (sambil menunjuk arah lemari dan tangan kiri gue masih megang bubuk obat tidur itu)
Angel : ohh… iya deh gak papa… aku ambil sendiri deh… (langsung pergi mengambil anduk tanpa ada rasa curiga)
“Hampir ajeh ketauan,” ucap gue pelan, pas gue mau lanjutin modus kriminal gue, ternyata bubuk yang tadi pada jatuh, and ga da yang nyisa di bungkusnya. Kecawa berbalut rasa horny yang masih tertahan. “apess dah gue…. kayaknye gue harus coli lagi nih…” pikir gue dalem hati. Ketika sedang menyesali kegagalan modus kriminal gue, tiba-tiba angel manggil dari dalem kamar mandi.
Angel : “Rick…… kesini donk….. aku mau minta tolong”
Gue : “i… iyah bentar” (kaget sambil langsung menuju kamar mandi)
Gue menghampiri and ngetuk pintu kamar mandi.
Gue :”iyah.. gue disini, ada apa??”
Angel: “masuk ajah!!!”


chibi angel bugil
cerita sex angel chibi
cerita sex cherrybelle
cerita sex angel chibi cherrybelle


Gue ngebuka pintu kamar mandi and gue terpana melihat keindahan tubuh mulus Angel yang sedang terbungkus handuk ungu punya gue, gue melongo sambil ngeliat ke arah tubuh angel, and kontol gue makin keras, serasa pengen langsung menerkam si angel. Tapi gue disadarkan oleh tepukan angel di pundakku.

Angel : “hehhh…. ngelamun ajah….!!!” kamu ngeliatin apa??? Ngeliatin anduk kamu apa ngeliatin isi di dalem anduknya???
Gue tersadar sambil sedikit malu, atas sindiran angel.
Gue : “ehh… sorry… gak maksud ga sopan ko… (gugup bercampur malu)

Tapi kegugupan and rasa malu gue berubah seketika ketika Angel tiba-tiba membuka handuknya, dan terlihat dua gunung mulis dengan pentil puting yang merah muda, gue melotot dan menganga meliat keindahan tubuhnya dalam kondisi setengah telanjang, coz CD doi belum dilepas, gue melotot dan mata gue sedang menikmati pemandangan indah itu, toket sedangnya itu sangat membuat birahi gue meakin memuncak, walau memeknya masih ketutupan CD putih bertali merah, tapi nampak jelas selangkangan ke arah memeknya itu mulis bersih, nampak seperti hampir ga ada jembutnya yang muncul.


cerita sex 17 tahun
cerita seks 17 tahun
cerita sex pemerkosaan
cerita sex daun muda



Angel :”heh.. ngelamun lagi…. tadi pas masih ditutup melongo, sekarang udah di kasih liat masih juga bengong…. diapain kek…
Aku tau kamu dari tadi udah horny, sejak nonton, kamu ngeliatin ke arah tetknya aku, and wajah kamu udah keliatan banget lagi nahan sangek. Aku juga jadi ikutan sangek tau… apa lagi ngeliat bawah kamu makin lama keliatan nonjol, kontol kamu pasti gede, jadi aku mau kamu ajakin maen kesini.”

Gue kaget dengan ucapan angel, ternyata dia udah tau apa yang sedari tadi di otak mesum gue, and ternyata dia ngasih lampu hijau bahkan dia juga berminat buat gue entot.

Akhirnya dia narik tangan gue, langsung ajah gue lumat bibir imutnya, doipun ngebalas lumatan gue, kita berdua terus cipokan sambil tangan gue menjamahi badan doi, gue raba pinggulnya, terus naik kepunggungnya and berlanjut ngraba bagian depannya, dari perut sampai pada akhirnya gue ngeremes toketnya. Anjrit…. toketnya masih kenceng…. gue mainin putingnya pake jari dan tiba-tiba putingnya mengeras, angelpun mendesah “ahhh…..” sambil terus ciuman bibir dengan gue. Setelah kerasa makin ngeras putingnya, akhirnya gue lepas ciuman bibirnya, and terus ngenyot puting si Angel, Edan….. enak banget ngemutnye… suara desahan si angel makin bikin gue bernafsu ngelumat puting and toket si Angel.

Ga kerasa udah 20 menitan gue berciuman ma doi. Akhirnya gue lepas tali CD putihnye, and nampak memek mulus dengan sedikit jembut yang tercukur rapih di atas memeknye, jadi ga ngeganggu pemandangan belahan memeknya. Karena pegel berdiri dari tadi, akhirnya gue bopong tubuh imut personel cherry belle ini ke ranjang gue, yang mana doi dalam kondisi telanjang bulat, toket yang mancung seakan-akan minta untuk diremas dan di sedot, memek diselangkangan paha yang seakan malu-malu tapi mau untuk segera dientot.

Begitu di ranjang, Gue langsung tengkurepin doi terus gue langsung lepas semua pakaian gue dan nampaklah sudah kontol gue yang telah tegang dan sedikit basah di ujungnya, gue langsung tarik pinggulnya dan Anggelpun kini menungging di depan gue, tanpa buang-buang waktu, gue lamotin memek si Angel, mili demi mili memek Angel Chibi gak lepas dari jamahan lidah gue, dan ketika gue lamotin klitnya anggel langsung menggelinjang dan mendesah, tapi gue gak peduli doi kegelian apa keenakan, yang jelas gue lagi nafsu banget amak memek ni personel cheribelle. Gue lamotin klitnya sambil gue masukun jari telunjuk gue, dan Angel mendesah keenakan “ahhh….. rick…. enak Rick…. ouhhh…. shit….. ahhh…..” semakin dia mendesah semakin gue bernafsu ngelamot klitnya dan masukin jari gue maju mundur dengan cepat, hingga akhirnya

“ahhhhh…….. aku pingin pipis Rick… ahh…. ahhh….. ahhhhhhhhhhhhhhhh……………” desahan panjang si Angel disertai gelinjangan pantanya juga pahanya yang mengejang berusaha menutup memeknya menandakan kalo si Angel orgasme, terasa cairan kewanitaan yang rasanya asin mengalir ke lidah gue membuat gue semakin nafsu, dan gue sedot lobang memek si Angel dan gue telen cairan asin itu, gue julurin lidah gue ke dalam lobang memek si Angel sambil jempol tangan gue mainin klitorisnya si Angel. Angel hanya bisa mendesah sambil menikmati permainan mulut gue atas memeknya “ahh….. enak banget rick….. ayo donk buruan masukin kontol kamu Rick… aku dah gak kuat nih….”

Akhirnya permohonan Angel gue ladenin, doi gue telentangin di atas ranjang dan gue buka pahanya lebar-lebar, nampak jelas kini lobang memek Angel Cheribelle, langsung gue basahi kontol gue dengan ludah gue (sengaja gak gue suruh oral dulu, coz gue pikir kasian taknya dia gak doyan).
Setelah basah dengan ludah gue, kontol gue yang panjang ini gue sodokin ke dalam memek si Angel, Anjrit…. peret gile…. walaupun udah kagak perawan (mungkin pernah dientot ma cowoknye, makanya doi mau gue entot). Tampak wajah meringis Angel membuat gue makin nafsu, karena masih peret, gue dorong pelan-pelan, “Sakit kagak Nggel?? Kalo sakit gue cabut ajah” kata gue sambil sok sokan care and polos. “Biarin ajah, aku meringis keenakan walau agak sakit Rick, oohhh… ahhh….” kata si Angel sambil narik bagian atas memeknya biar lobangnya agak kebuka lebar. Dan guepun terus lanjutin genjotan gue, mulut gue pun gak bisa nahan keenakan memeknya si Angel, gue juga mendesah “ahhh….. ahhh….. enak banget memek lo Nggel… ahhhhh….” sambil gue goyangin mulai dengan tempo yang agak cepet, setelah 5 menit, doi udah gak ngerasain sakit, tapi tinggal enaknya, doi pun megangin paha gue sebagai isyarat biar gue sodok terus memeknya dengan cepat, gue langsung kencengin kecepatan genjotan gue dan “ahhhh….. ahhh………” si Angel mendesah

sambil nahan pantat gue ketika kontol gue amblas di dalem memeknya bahkan kontol gue serasa udah mentok ke dinding rahimnya or apalah (gue ga ngerti daleman memek). Kerasa daleman memek si Angel mpot-mpotan karena orgasme yang kedua.

Pegangan tangan doi ke pantat guepun mulai melemah, and gue biarin dulu sambil gue ciumin bibir and sedotin toketnya.

Terus gue bangunin si Angel dari ranjang and gue tiduran, sekarang si Angel ada di atas gue, sambil berhadapan doi goyangin memeknya di atas kontol gue, “ahhh… ahhhh…. desahnya sambil goyangin memeknya naik turun, nampak toketnya naik turun ngikutin irama goyangan si Angel,

toketnya itu seakan-akan ngeledekin gue dan gue remes toket yang bergoyang itu, “Nggel gak nyangka bukan Cuma dance di atas panggung doang lo, tapi bisa goyang di atas kontol gue, ahhh…” Angel tersenyum sambil lanjutin goyangannya, sesekali dia merem melek sambil ngegigit bibir imutnya, tanda menikmati banget kontol gue.

Terus gue balikin badan ntu personel Chibi, sekarang dia masih WOT tapi ngebelakangin gue, karena gue ngeliat doi udah rada ngos-ngosan, sekarang gue yang nyodok memek doi dari bawah, gue sodok abis-abisan memek si Angel, dan akhirnya doi ngejingkrak berdiri tapi langsung duduk lemes, tanda orgasme ketiga. Orgasme kali ni agak banyak, soalnye kerasa ada yang netes ke perut gue, and gue buka lobang memeknya yang lagi orgasme itu.

Ketika dia udah mulai lemes, gue sodokin lagi kontol gue ke dalem memeknya si Angel. Dan gue genjot kenceng, “ahhhhh….. ahhhhh…….” gue ngerasa kontol gue pengen ngecrotin peju dalam hitungan beberapa menit lagi, “Nggel… I’ll cum babby… ooohhhhh…. ohhhh…..” desah gue keenakan, “ahh… jangan di dalem ya Rick…. ahhh…ooohh…..” desahnya sambil ngingetin gue biar jangan ngcrotin di dalem memeknya (doi takut bunting, bisa ngerusak citra Chibi kalo ampe bunting dia).

“ahhhhh…. bentar lagi ni gue keluar… argghhhh…. hmmmm….” kata gue. “sini aku kocokin pake tangan biar gak keluar di dalem..” Kata doi sambil berdiri dari atas kontol gue dan turun dari ranjang sambil jongkok, guepun berdiri and ngarahin kontol gue di depan mukanye si Angel, Doi langsung pegang and ngocokin kontol gue sampe ngecrot di muka Angel yang mulus dan cantik itu.

Angel: “Ahhh….. sperma kamu kena muka aku deh…. eemmmmhhh…..” pasang muka manja gara-gara muka cakepnye kesemprot pejuh gue.
Gue : “tapi enakkan ML ama gue, hehehe”.
Angel : “Emmm…… enak gak yah??? Kasih tau gak yah??? (sambil canda-canda manja ala chibi)

Akhirnya, gue sama si Angel tiduran di ranjang sambil canda-canda sampe akhirnya si Angel tidur dipelukan gue dalam kondisi bugil.

Sungguh nikmat rasanya nyelupin kontol ke memek cewek yang mukenye bikin kita horny and muncratin pejuh ke mukanya yang cakep.

Dari sejak ntu, gue mulai deket dengan Angel and beberapa temennye (personel chibi). Bahkan kalo lagi gak ada jadwal buat show, si Angel ngabisin waktunye bareng gue and sesekali bercinta di apartemen gue or di hotel.


chibi angel bugil
cerita sex angel chibi
cerita sex cherrybelle
cerita sex angel chibi cherrybelle

Sumber

Memperkosa Bawahan


cerita sex pemerkosaan memperkosa bawahan


Aku seorang pegawai sebuah perusahaan Garment di kawasan Bandung timur. Aku bekerja sebagai seorang supervisor produksi di bagian jahit. Memang kebanyakan pegawai/karyawan di tempatKu bekerja adalah perempuan. Mereka berasal dari sekitar pabrik atau orang luar yang kost di sekitar itu. Aku memiliki seorang asisten supervisor perempuan yang masih berusia 20 tahun. Namanya Ati Rohaeti. Gadis berkerudung yang cukup pintar dan rajin bekerja. Selama bekerja dengan asistenKu itu, Aku sering memperhatikan tingkah laku dan keadaan asistenKu. cerita sex

Dari mulai Ati memakai pakaian hingga cara kerja dan berbicara gadis itu. Memang Ati orangnya pandai bergaul dan terkadang membuat laki-laki yang ada di pabrik suka padanya. Potongan tubuhnya cukup gemuk untuk gadis seukurannya. Namun cara Ati berpakaian memang lain dibandingkan dengan gadis-gadis lainnya yang memakai kerudung. Ati lebih senang menggunakan celana jeans yang ketat. Hal itulah salah satu yang membuatKu sering memandangi Ati. Aku selalu memperhatikan pantat Ati yang cukup montok, terlebih Ati memiliki Payudara kecil yang justru smembuatKu semakin dongkol karena rencana yang kubuat selalu gagal.
Ati tinggal di sebuah rumah kontrakan di sekitar pabrik. Gadis itu tinggal sendiri di rumah kontrakan tersebut. Kalau boleh dibilang, Ati cukup berani untuk tinggal sendirian, padahal rumah kontrakannya berada di daerah yang sepi dengan jarak antar rumah cukup jauh. Terlebih-lebih bilamana saat kerja siang hari, Ati baru sampai di rumah kontrakannya jam 11 malam, disaat suasana sangat sepi.

Malam itu, setelah pulang kerja Aku sengaja menunggu di pabrik sampai agak sepi. Aku berencana akan pergi ke rumah kontrakannya Ati secara mendadak dengan alasan ada sesuatu yang urgent. Aku berfikir Ati tak akan menolak. Aku berencana akan memaksa gadis itu untuk melayani nafsu sexsKu dan kalaupun gadis itu berontak Aku sudah berencana akan memperkosa gadis itu.
Sekitar jam 11.30 malam Aku mulai bergerak menuju arah rumah kontrakan Ati. Ati saat itu memang sudah berada di rumahnya. Setelah melihat sekeliling dan merasa keadaan sepi. Aku mulai memasuki pagar rumah dan mengetuk pintu.
” Tok.. tok.tok…” Aku mulai mengetuk pintu.
Pintu terbuka, dan alangkah kagetnya Ati melihat kedatanganKu secara tiba-tiba. Untung gadis itu telah selesai mandi dan masih menggunakan kerudungnya.
” Eh. Bapak.. Ati sampai kaget… Ada apa yach malam-malam kesini ?” Ati bertanya.
” Nggak, Ti. Saya ada keperluan sebentar. Soalnya ini urgent. Dan harus selesai besok pagi. Kira-kira kamu nggak keberatan kan kalau saya berbicara sebentar dengan Ati !” Aku menjawab dengan tenang.
” Nggak apa-apa Pak, tapi jangan lama-lama. Soalnya udah malam entar nggak enak sama orang-lain, ya Pak yach…!”
” Iya, cuman sebentar ko. Paling 10 menit…Ok..!” JawabKu
Ati mempersilahkan Aku untuk masuk. Begitu masuk ke dalam Aku memperhatikan sekeliling rumah itu. Ati mempersilahkan Aku duduk di karpet.
” Sebentar Pak, Ati ke belakang dulu…!”Ati berkata
” Iya tapi nggak usah repot-repot, Saya khan cuman sebentar ko.!” Aku menimpali.
Ketika Ati berbalik, Aku memperhatikan gadis itu dari belakang. Saat itu Ati mungkin lupa belum memakai Underwear sehingga dari balik cahaya Aku melihat lekuk-lekuk kaki gadis itu mulai dari betis sampai pinggangnya. Aku semakin melotot ketika ternyata gadis itu memakai celana dalam merah jambu yang jelas-jelas cukup terlihat jelas di mataKu. Batang kemaluanKu menjadi tiba-tiba membesar dan nafsu birahiKu semakin meningkat.

Aku bergerak kearah pintu dan pelan-pelan mengunci pintu itu dan memasukkan kuncinya ke dalam celanaKu. Akupun mulai bergerak kearah dapur secara perlahan-lahan agar tak terdengar oleh gadis itu. Memasuki dapur Aku melihat Ati sedang mempersiapkan minum untukKu. Pelan-pelan Aku dekati Ati dari arah belakang dan secara tiba-tiba Aku pukul pundak Gadis itu. Karena dipukul tiba-tiba Ati tidak dapat menghindar dan jatuh tak sadarkan diri. Cepat-cepat Aku merangkul gadis itu agar tak jatuh.

Dengan sigap Kupangku gadis itu ke kamar dan merebahkan Ati yang sudah pingsan di atas kasur tanpa dipan. Setelah itu Aku kedapur dan minum minuman yang mau disuguhkan kepadaKu dan kembali ke kamar. Sambil mengatur nafasKu yang ngos-ngosan karena sudah tidak tahan. Tangan kananKu bergerak meraba Payudara gadis itu. Mulanya pelan-pelan tapi lama kelamaan semakin keras, bahkan kedua tanganKu dengan ganas meremas-remas payudara Ati yang kalau terlentang kelihatan rata.

Saking keenakannya meremas Payudara Ati Aku lupa dengan waktu yang sudah menunjukkan jam 12 malam. Karena takut gadis itu terbangun dari pingsannya. Cepat-cepat Aku mengambil tali plastic yang memang sudah Kupersiapkan. Aku pun mengikat tangan dan kaki Ati serta menyumpal mulut gadis itu dengan celana dalam Ati yang ada di lemari. Tiba-tiba Ati terbangun dan membuka mata.
” eeeh…eh…” Erangnya merasakan sakit akibat pukulanKu.
Ati kaget karena dia tak dapat berbicara sedangkan kedua tangan dan kakinya terikat. Dan lebih kaget lagi ketika di hadapannya melihat Atasannya tertawa terkekeh-kekeh menyaksikan Ati yang tak berdaya.
” Rasain deh lu, makanya jadi cewek jangan sombong. Jadi aja kepaksa Saya kerjain deh.?” Aku berbicara.
” Kepaksa, malam ini kamu harus bisa memuaskan Aku, Atasanmu.”..
Ati semakin takut karena dia tahu apa yang akan terjadi pada dirinya. Dia akan diperkosa oleh atasannya sendiri. Dia hanya menangis tanpa suara yang jelas karena mulutnya disumbat. Dan tiba-tiba dihadapan Ati, Aku mulai membuka pakaianKu hingga telanjang. Batang kemaluanKu sudah berdiri sejak Aku masuk ke rumah Ati. Ati hanya bias menutup mata tak mau melihat pemandangan di depannya.




cerita sex 17 tahun
cerita seks 17 tahun
cerita sex pemerkosaan
cerita sex daun muda
cerita sex Nadya si junior designer




Aku bergerak mendekati Ati dan membuka sumpalan pada mulut Ati. Belum sempat berteriak, mulut Ati tiba-tiba Kusumpali dengan batang kemaluanKu yang sudah menegang dan membuat Gadis itu tersedak. Tapi tak bisa berbuat apa-apa karena Aku memegang kepala gadis itu. Rasa mual membuat Ati hampir muntah dan berusaha melepaskan kemaluanKu di mulutnya. Aku gerak-gerakkan kontolKu di mulut gadis itu. Selama sepuluh menit Aku jejali mulut gadis itu dengan batang kemaluanKu. Dan tiba-tiba Kukeluarkan kemaluanKu dari mulut gadis itu. Ati mencoba berteriak tapi Aku cepat-cepat membekap mulut Ati dan berkata.
” Diem lu, jangan berteriak atau Saya bunuh kamu?”
Sambil menempelkan pisau dapur yang kebetulan ada di meja. Ati terdiam karena takut ancamanKu. Dan hanya bisa menangis sampai gadis itu kelelahan dan lemas. Melihat Ati tak berdaya. Aku membuka ikatan pada gadis itu. Dan tanpa perlawanan yang berarti Aku buka pakaian Ati satu persatu hingg tubuh Ati telanjang bulat. Aku hanya meninggalkan kerudung kepala gadis itu di kepalanya. Tubuh polos Ati di mataKu terlihat sangat indah. Tak henti-hentinya Aku melihat dan berguman.
” Tubuh indah…. Indah sekali…. baru kali ini Aku melihat tubuh seindah ini !”
Di hadapanKu Ati hanya menangis pelan karena keadaan tubuhnya telah lemah. Gadis itu memang terlihat lucu dengan kerudungnya. Dan Aku sangat suka melihat tubuh telanjang Ati dengan kepala yang masih memakai kerudung, membuatKu semakin terangsang.
” Gile Ti, memekmu itu lo….bulunya tipis tapi waduh…..?” gumamKu
Aku bergerak dan melangkahi Ati dengan kedua kakiKu berada di atas badan Ati. Kududuki perut Ati dan tiba-tiba kedua tanganKu meremas-remas Payudara gadis itu. Ati menjerit-jerit ketika Aku memijat-mijat putting susunya. Melihat Ati berteriak, cepat-cepat Aku membekap dan berkata, “Lu bias diem ngga…!?”.
Ati terdiam takut akan ancamanKu. Aku berdiri dan bergerak ke ruang tamu. Aku mengambil sesuatu dari kantongKu. Sebuah kamera digital.
” Sekarang Ati harus difoto dulu yach buat kenang-kenangan..”.
Aku mulai memoto Ati yang sudah telanjang dari berbagai posisi.
Selesai itu Aku menyimpan kembali kameranya. Mungkin sekitar 50 foto Kujeppret. RencanaKu foto itu akan kugunakan untuk menakut-nakuti gadis itu dan sebagai koleksi spesialku.
Aku mulai mendekati Ati kembali. Batang kemaluanKu sudah mengecil
karena kelamaan.
” Sekarang, Lu harus nyobain kontolKu ini…pasti nikmat.?” Aku berkata.
” jangaaaaaan pak…jangaaaaaaaan ? Ati memelas.
Tapi Aku tak peduli dengan ucapan gadis itu. Dan setelah jongkok di kasur depan Ati, Aku angkat paha Ati dan melebarkannya. KepalaKu menunduk memperhatikan memek Ati yang ditumbuhi bulu-bulu tipis. KepalaKu bergerak dan mulutKu mulai menjilati memek gadis itu. Ati terengah-engah merasakan kemaluannya ada yang menjilati. Hanya suara erangan gadis itu saja yang terdengar. Sementara mulutKu menjilati memek Ati, tanganKu bergerak ke atas dan memijat-mijat payudara Ati serta mempermainkan putting susu gadis itu.. Ati menggeliat antara sakit, geli dan takut.

Tiba-tiba Ati mengangkat pinggulnya dan melemah. Rupanya Gadis itu telah orgasme. Dari vagina gadis itu keluar cairan. Ketika melihat bibir vagina gadis itu telah basah, cepat-cepat Aku arahkan kontolKu yang udah menegang dan mendekatkannya ke liang vagina gadis itu. Sambil memegang pinggul gadis itu, Aku menggerakkan pinggulKu, dan ” hup…”
Walaupun dengan susah payah akhirnya kontolKu masuk amblas ke dalam lubang memek Ati.

Ati menjerit kesakitan. Kurasakan KontolKu hangat dan serasa ada yang memijat-mijat. Aku mulai mengerakkan kontolKu maju mundur. TanganKu memegang pundak gadis itu sedang mulutKu menciumi putting susu Gadis itu. Ati mendesah-desah, membuatKu semakin bergairah dan kuganti permainanKu. Kubalikkan tubuh Ati. Dan memposisikan tubuh telanjang gadis itu seperti Anjing. Dari arah belakang kembali Kuhujamkan kontolKu ke liang memek gadis itu. GerakanKu semakin cepat.

Kedua tanganKu semakin kasar meremas-remas susu gadis itu. Ati semakin mengerang-ngerang kesakitan. Tapi Aku tak peduli. Terus saja Aku maju mundurkan pinggulnya dengan cepat. Sampai akhirnya tubuhKu mengejang dan menyemprotkan spermaKu di vagina gadis itu. Setelah diam beberapa saat membiarkan kontolKu tertanam di lubang vagina Ati. Aku lepaskan kontolKu dan membalikkan tubuh Ati serta mengangkat kepala gadis itu serta memaksa Ati menjilati kontolKu yang masih basah oleh sperma dan darah. Setelah selesai dan merasa puas, Aku mengenakan kembali pakaianKu. Membiarkan tubuh Ati telanjang lemas. Setelah itu Aku bergerak mendekati Ati yang masih terisak-isak.
” Udah dulu yach, lain kali lagi aja..”
” Awas jangan bilang siapa-siapa atau fotomu ini akan aku sebarkan di pabrik.. Biar orang lain tahu tubuh kamu yang indah ini..”
” Jadi diam dan jangan beritahu orang lain. ”
Merasa Ati tak akan melawan. Sebelum meninggalkan gadis itu Kukecup bibir gadis itu. Dan berkata.
” Aku pulang dulu sayang dan terima kasih, lain kali Aku datang lagi he.he.he…”
Aku pergi meninggalkan Ati yang tetap menangis. Kira-kira, selama satu tahun bekerja di pabrik itu, Aku selalu memaksa Ati melakukan hubungan sex denganKu selama 25 kali. Sampai akhirnya Aku keluar dari perusahaan itu.

TAMAT


Sumber


Cerita Sex Affair Kantor


foto hot cewek kantoran


Aku menginginkan sebenarnya ini hanya menjadi rahasiaku sendiri. Namun amatlah bagus kiranya hal ini kuberikan kepada teman teman semua. Boleh dibilang aku yang kata orang bilang – mengidap penyakit oedipus complex, yakni lebih terangsang dengan wanita yang berusia lebih tua dariku.
Saat ini aku berusia 37 tahun dan sudah berkeluarga. Ceritaku ini berlangsung kurang lebih dimulai 10 tahun yang lalu. Setelah lulus kuliah aku diterima di sebuah perusahaan. Aku memulainya sebagai Management Trainee. Beberapa waktu kemudian aku diangkat sebagai manager. Karena perusahaan ini adalah perusahaan yang sudah establish, maka bawahan-bawahanku banyak yang sudah berumur, dalam arti kata rata rata umur anak buahku diatas umurku.

Aku mempunyai seorang anak buah yang sudah bersuami dengan 1 orang anak. Aku tidak mengetahui bahwa setiap kupanggil, dia menampakkan wajah yang berbeda dibanding dengan teman temannya. Senyumnya yang enawan seringkali dilemparkannya kepadaku. Akupun hanya membalas seadanya saja (maklum untuk menjaga wibawaku). Suatu saat pernah dia menumpang pulang bersamaku, karena kebetulan rumah kami satu jurusan. Itupun dilakukannya beramai ramai.

Umurnya sebenarnya sudah menginjak 35-an waktu itu (sehingga selisih hampir 7 tahun denganku). Makin lama dia sering pulang bareng denganku. Suatu saat kami diberikan kesempatan pulang bareng hanya berdua saja. Supaya nggak diketahui oleh teman temannya aku janjian disuatu tempat yang telah kami tentukan. Bertemulah aku di tempat yang telah ditentukan. Sepanjang perjalanan di dalam mobilku, kami lebih banyak diam. Kulirik dia, dia lebih banyak melihat ke wajahku. Perlahan lahan kutanyai dia tentang kehidupan pribadinya. Dia menjawab dengan sekenanya saja – dan aku rasakan dia malas untuk mengungkapkan kehidupan pribadinya.

“Ada apa sih..”, sambil kuberanikan untuk memegang pahanya. Eh ternyata dia diam saja.

“Pak.., aku sebenarnya sangat mengagumi Bapak”, begitu kata dia memujiku.

“Ah.. nggak.., biasa saja koq”, begitu balasku”.

Pelan pelan tanganku langsung meraba ke pahanya. Gesekan-gesekan di pahanya membuat dia menepiskan tanganku. Kemudian kudiamkan saja dan tanganku kembali memegang kemudi. Kembali kami terbalut dalam kebisuan lagi. Kemudian tangannya aku letakkan di pahaku. Eh.., ternyata dia menurut. Dia kemudian aku bimbing untuk mengelus elus elus pahaku. dan dia menurutinya. Aku naikkan tangannya supaya memegang lebih keatasnya, yakni ke batang kemaluanku (yang masih ditutupi celana tentunya). Tanganku kemudian kembali mengelus elus pahanya.

Pelan pelan tanganku kumasukkan ke dalam roknya. Dia diam saja, malahan elusan ke penisku makin ditingkatkan frekuensinya. Tanganku masih terus saja mengelus elus pahanya, dan kuberanikan untuk naik ke atasnya. Aku tidak melihat bagaimana bentuk dan warna CD yang dia pakai. Kulihat speedometer di mobilku hanya berjalan dengan kecepatan 40 km/jam.

Elusanku makin menjadi jadi dan kumasukkan jari telunjukku ke dalam celena dalamnya. Kurasakan labio mayoranya basah. Jariku terus berpetualang lebih ke dalam lagi. Kulihat matanya terpejam dan menggeloyorkan badannya.

Gerakan masuk keluar masuk keluar kulakukan. Erangan-erangan kecil yang di timpali suara mesin mobil menenggelamkan suaranya. Tanganku kemudian kucabut dari jepitan selangkangannya. Aku memegang kepalanya dan kubuka resluitingku, kukeluarkan kemaluanku.

Aku benamkan kepalanya, untuk mengulum batang kemaluanku. Dia ternyata menuruti kemauanku.





cerita sex 17 tahun
cerita seks 17 tahun
cerita sex pemerkosaan
cerita sex daun muda
cerita sex tragedi terminal




“Agh.. ohh.. agh.. ohh..”, erangannya.

Tanganku kemudian aku masukkan kembali ke selangkangannya. Dimainkannya mulutnya untuk memutar mutar penisku. Karena aku tidak kuat lagi, maka di pinggir jalanan yang agak sepi, maka kupinggirkan mobilku.

Dia isap terus kemaluanku.., ditimpali dengan erangannya.

“Ogh Pak.., terus Pak.. enak Pak”.

Aku sendiri berkelonjotan tidak karuan karena nikmatnya. Eranganku semakin tinggi, begitu pula dengan ngebornya, dimana ujung jari tengahku yang menjadi mata bornya.

“Ogh.. ahh.. ogh ahh.. Aku nggak kuat lagi Pak”.

Dilepaskannya kulumannya di penisku dan di pegangnya erat-erat kedua tanganku dengan tangannya.

“Pak cepetin Pak.. ahh.. ahh.. ahh”.

Dicengkeramnya badanku makin erat. Kupegang tubuhnya, dan aku rasakan tubuhnya makin menegang, menegang dan akhirnya lemas. Kemaluanku masih dipegangnya dengan erat. Karena dia mengatakan bahwa sudah orgasme, maka kutarik kepalanya agar melanjutkan tugasnya. Dia kulum-kulum ujung kemaluanku, aku menggelinjang dengan kondisi tempat yang sempit sekali karena di jok depan mobil.

Isapannya makin kencang dan kenikmatan yang tidak terperikan aku rasakan. Bijiku dikulum-kulumnya juga. Rasanya aku ada di ujung langit. Melayang layang. Mataku merem melek merasakan kenikmatan yang tak terperikan tersebut.

“Cepat sayang, ogh.. cepat.. cepat sayang. Iya bagian situ yang enak.., iya sayang.. terus.. terus.., ahh.. ahh aku nggak kuat lagi sayang.. ohh..”, maka muncratlah seluruh air maniku.

Tahu-tahu di belakangku sudah ada mobil yang mau parkir. Aku kemudian menstarter mobilku dengan kondisi yang masih acak-acakan. Oleh dia (oh ya saya lupa menyebut namanya – dia bernama Bu Risma), resluitingku dibetulkannya. Penisku dibetulkannya letaknya.

Begitulah ceritaku. Lama akhirnya kami menjadi sering pulang bareng. Kalau berangkat kerja aku tidak pernah, karena rumahnya lebih jauh tempatnya dibandingkan jarak rumahku ke tempat kerja. Sejak saat itu, setiap pulang kami melampiaskan hasrat dengan melakukan seperti itu. Dan apabila ada waktu, kami menyewa hotel sort time untuk melakukan coitus.





Sumber
// Add first line only if you don't have JQUERY installed in your blog