Cewek Bilyard

Siapa di sini yang suka bermain bilyard? Tentunya sering ketemu donk dengan cewek billiard yang seksi-seksi dan juga cantik-cantik. Penasaran gak sih kalau sebenarnya kita bisa gak merayu mereka untuk bermain seks?

Ini salah satu cerita seks dan pengalaman mesum ngentot dengan cewek billiard.

cerita seks cewek spg bilyard

Cerita Seks Cewek Bilyard


Ini adalah true story dimana peristiwa ini terjadi sekitar 7 tahun yang lalu. Aku akan menyamarkan nama-nama karakter maupun tempat yang akan kulibatkan dalam cerita ini, jadi kalau ada nama karakter yang sama dengan cerita ini, aku mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Perkenalkakan aku seorang pria lajang bernama Hans dengan tinggi badan 172 cm dan berat 68 kg, berpenampilan lumayanlah untuk sekedar memikat para wanita. Aku sejak usia 20 tahun sudah hidup berdikari. Aku kuliah (sekarang sudah lulus) dan bekerja. Aku bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupku, baik untuk makan, bayar kuliah, atau sekedar untuk bersenang-senang.

Di suatu hari selepas kuliah kira-kira pukul 18:45 aku langsung memacu motorku ke tempat nongkrong di gang Bangau di Senen. Di sana kehadiranku sangat diharapkan karena aku agak ngocol kalau diajak bercanda.

“Hei Hans acara lo kemana nih ntar malam,” sapa seorang teman sesampainya di sana.
“Tau Lim (Kimlin) gue bingung nih, gue sih bisa kemana aja, emangnya anak-anak pada mau kemana?”
“Tau tuh. Tapi si Franki ngajakin nyodok (istilah main bilyard). Mau nggak Hans?” kata Kimlin.
“Gue mah boleh aja tapi anak-anak yang lain mau nggak?”
“Hans, anak-anak sih mau soalnya wasitnya banyak yang cakep,”
“Loh mau nyodok di mana? Bukan di tempat biasa?”
“Di Coxxx.”
“O… enak nggak di sana mejanya?”
“Lebih enak lagi,” Kata si monyet temanku.
“Ya udah kalo anak-anak mau sih.”

Akhirnya kami semua berangkat ke lokasi. Sesampainya di sana kami langsung mencari meja kosong. Tentunya satu meja untuk beramai-ramai (yang kalah main ganti orang biar agak irit mainnya). Aku melihat sekeliling ruangan. Bagus juga tempatnya. Memang sih wasitnya cakep-cakep. Sambil melihat-lihat, Aku menangkap sesosok wajah yang boleh dibilang paling cantik sih dibanding wasit yang lainnya di tempat itu.

“Hei Hans giliran elo tuh…”
“Ha eh sorry lagi liat-liat nih,” kataku.

Setelah aku memukul bola, kudekati wasit yang sedang menghitung di meja kami.

“Mbak, wasit yang itu namanya siapa sih?” sambil menunjuk sosok cantik yang kulihat tadi.
“Kenapa tanya wasit itu? Cakep kan?”
“Iya sih boleh juga.”
“Dea namanya. Kenapa naksir ya?”
“Nggak,” kataku.
“Kamu kayaknya baru sekali yach dateng ke mari (tempat bilyard maksudnya).”
“Iya…”
“Makanya sering-sering dong kemari.”

Aku tersenyum sambil menjawab, “Iya deh…!”

Keesokan harinya aku balik lagi ke sana. Sama anak-anak lagi. Tentunya menunggu wasit yang bernama Dea itu. Dan akhirnya bisa juga diwasitin sama si Dea. Wah semangat banget anak-anak mainnya. Ada juga yang menggoda. Aku lebih memilih untuk duduk diam sambil ngobrol sama Dea sambil mengomentari anak-anak yang bermain bilyard. Sambil mengomentari anak-anak main, diam-diam aku melihat lekuk tubuh Dea. Dia badannya bagus. Terlihat dari kaos ketat yang dia pakai.

Dengan ukuran payudara sekitar 34B. Pinggulnya juga tidak terlalu besar. Yah ideal lah untuk seorang wanita. Dan yang lebih wah lagi ternyata Dea merupakan wasit primadona di sana. Jadi banyak juga pemain bilyard yang mau mengincar dia, baik diwasitin, ataupun yang lain. Ya temasuk aku juga sih. Akhirnya kami ngobrol. Aku bertanya macam-macam, tentunya pura-pura kenalan dulu sekedar basa-basi.

“Dea,” katanya (sambil berjabat tangan).
“Hans. Kamu udah lama jadi wasit di sini?” aku membuka percakapan.
“Hmm.. lama juga. Hampir 8 bulan.”
“Wah lumayan juga yach.”
“Iya.”
“Kamu umur berapa Dea?”
“Baru 20,” katanya.
“Kamu?” dia balik bertanya.
“Udah 23 (umur saya saat itu). Kenapa?”
“Ah nggak pa-pa. Kamu kayaknya baru-baru aja yach main di sini.”
“Iya. Kok tau?” kataku.
“Iya nggak pernah keliatan,” sambil tersenyum.
“Sering-sering dong kemari,” katanya.
“Wow pasti, soalnya ada Dea sih.” dia cuma tersenyum.

Berawal dari obrolan itu akhirnya aku sering main bilyard di situ, dengan Dea sebagai wasit tentunya. Terkadang aku pun sering menawarkan sesuatu seperti minuman atau makanan (di luar gedung suka banyak orang yang jualan). Di samping itu aku pun berniat untuk mendapatkan dia. Yah untuk iseng aja soalnya aku dulu suka sekali nyobain perempuan-perempuan baik perempuan baik-baik maupun yang nakal.

Tapi setelah kupikir, saingannya banyak juga karena yang bermain di sana matanya pasti melihat ke Dea. Tatapan mereka pun bukan sekedar tatapan biasa tetapi bagaikan tatapan seekor singa yang sedang mengincar seekor domba. Aku sih cuek aja soalnya aku menganggap ini suatu kompetisi. Namanya juga lagi usaha. Jadi kalau dapat syukur nggak dapat ya udah. Lagi pula Dea sepertinya memberikan lampu hijau kepadaku kalau dilihat dari sikapnya setelah beberapa kali aku datang dan diwasitin olehnya.

Setelah melihat sikap Dea seperti itu, aku mencoba untuk berbicara kepadanya (berbicara serius tentunya).

“Eh Dea, kayaknya aku suka nih sama kamu.” rayuku gombal.
“terus memangnya kenapa..?” tanyanya.
“Kita jadiin yuk! mau ngak kamu…”
Dia dia sejenak.
“Kenapa?” Tanyaku, “Ada yang marah yach?”
“Nggak. Siapa yang marah!?”
“Nggak… siapa tau aja..” kataku, “Jadi mau nih….”
“Hmmm,” sambil mengangguk.
“Yes!” kataku dalam hati.

Kami pun akhirnya resmi pacaran. Tapi aku tidak menganggap serius. Dea pun kukira begitu. Jadi sekedar have fun saja. Kebetulan, dalam hatiku. Setelah kejadian tersebut aku jadi lebih sering datang ke sana terutama malam. Terkadang aku datang sendiri, terkadang bersama Kimlin, terkadang rame-rame. Yah sekedar setor muka sekalian ngobrol-ngobrol. Jika Dea tidak ngewasitin kita, setelah selesai ngewasitin meja lain dia langsung ke meja kami.

Aku pun terus berpikir, “Gile nih Dea… Body oke… gue udah bisa jalan sama dia… masa sih gue ngak bisa ngedapetin tubuhnya!” Sampai suatu malam kucoba mengajak dia untuk main ke tempatku (kebetulan aku kost waktu itu).

“Eh Dea, acara kamu kemana selesai tugas?”
“Nggak ke mana-mana kok.”
“Main ke tempatku mau?”
“Mmm (sambil berpikir) boleh…”

Yes lagi dalam hatiku. Akhirnya dengan membonceng dia, kuajak Dea ke tempat kost-ku yang lumanyan jauh jaraknya.

“Yah beginilah tempat bujangan,” kataku membuka pembicaraan sesudah sampai di tempat kost-ku.
“Lumayanlah buat ukuran kamu yang masih sendiri. Eh Hans, ngomong-ngomong ada yang marah nggak Dea kemari?” sambil tesenyum.
“Nggak kok,” kataku.
“Ah masa sih? Dea nggak percaya..”
“Bener lagi (kebetulan aku masih single waktu itu), kenapa emangnya?”
“Ah nggak apa-apa kok,” kata Dea.
“Dea mau minum apa? teh manis yach?” kataku.
“Boleh…”

Kemudian aku mulai merebus air dan membuatkan teh manis untuk Dea. Sesudah selesai aku membuatkan teh manis untuknya, kami mengobrol kembali dan ternyata Dea sudah tiduran di kasur busa ruangan kost-ku. Sambil menaruh cangkir teh di meja, aku mencoba untuk memeluknya. Ya ampun… si junior mulai bereaksi juga nih. Soalnya dia sexy sekali.

Apalagi waktu dia tiduran roknya agak tersingkap sehingga terlihat sedikit kulit mulus di balik roknya. Dengan sedikit senyum di wajahnya, dia menginginkan aku tidur di sebelahnya. Aduh mak.. bingung juga nih. Soalnya dia lebih agresif, diluar perkiraanku sih. Padahal aku ada rencana untuk memulainya.

Yang ini juga mesum:

ABG Cakep

Foto toket ABG

Dosen Cantik


Tanpa menunggu lama lagi kubikin remang-remang ruangan di kamar kost-ku. Lalu aku tidur di sebelahnya. Deg-degan juga sih rasanya. Kemudian tanpa dikomando kami memulai saling berhadapan. Nggak tahu juga kenapa bisa bersamaan mulainya. Dia mulai memelukku kemudian aku memulai mencium keningnya.

Lalu dia langsung membalas mencium leherku dan tanpa basa-basi lagi aku menyambar bibirnya yang mungil. Kemudian kami langsung berciuman dengan saling mengulum lidah kami. Gila! dalam hatiku. Nih cewek jago juga ciumannya. Kemudian dia membuka bajuku dan menempelkan lagi bibirnya di leherku. “Ssshh..” dengan lincahnya dia memainkan lidahnya di antara leher dan sekitar belakang telingaku.

“Sshhh… eh Dea..”
“Hemm.. kenapa lagi Say?” katanya terkejut.
“Nggak ada cupang-cupangan yach?”

Kemudian dia langsung menyambarkan lagi bibirnya dengan sedikit bernafsu. Busyet deh. Aku menggeliat sedikit sambil menghindar dan Dea tersenyum.

“Iya deh… Nggak dicupang.”
“Suer lho gue kan malu…”
“Emang gue pikirin?” katanya.

Setelah selesai berbicara aku langsung menyambar bibirnya. Kemudian tanganku berusaha melepaskan kaitan bra tanpa membuka busananya terlebih dahulu. Terbuka juga. Aku langsung mengarahkan tanganku ke payudaranya. Gile bener.. 34B, ukurannya pas segenggam. Kemudian aku memainkan puting susunya. “Mmmhh.. sshhh..” desisnya. Melihat kelakuanku dia sadar juga. Akhirnya dia membuka baju yang dia kenakan malam itu, dan langsung menjulanglah dua gunung yang indah menantang itu. Dia rupanya sudah mulai terangsang.

Kemudian kuarahkan mulutku ke arah puting payudaranya, lalu kulumat puting susu yang ranum itu secara perlahan tapi pasti. Kujilat sekeliling puting susunya. “Mmmhh…” Dan dia pun sedikit mengejang. Mungkin akibat rangsangan yang ditimbulkan dari kuluman lidahku terhadap puting susunya. Sambil mengalungkan tangannya ke leherku, terkadang menjambak rambutku.

“Ssshh.. aahh.. mmhh..” dia terus menikmati permainan lidahku terhadap putingnya. Tanpa terasa batang kemaluanku pun telah berdiri tegap. Terus terang pembaca, rasanya aku juga sudah mau keluar juga. Atas dasar itu aku menghentikan permainan lidahku dan langsung berbaring sebentar di sebelahnya. “Dea… nyantai dulu yah. Jangan terlalu nafsu. Aku kayaknya udah diujung nih.” Tanpa perkataan dia terus mengarahkan bibirnya ke puting susuku dan memainkan lidahnya.

Sedikit menggeliat tubuhku karena menahan gejolak yang amat sangat. “Mmhh aahh..” Dia kemudian memainkan lidahnya dari dadaku sampai ke pusar. “Bener-bener deh nih cewek,” dalam hatiku. Sambil terus memainkan lidahnya bak mandi kucing, dia mulai membuka celana yang kupakai dan, “Ups…” batang kemaluanku sudah menjulang agak miring sedikit. Sambil terus menjilati, dia memainkan batang kemaluanku. Dia begitu agresif. Akupun tidak mau ketinggalan untuk melawan agresifnya.

Aku pun mulai memainkan payudaranya lagi, dia tetap menjilati seluruh tubuhku. Karena posisinya agak nungging aku mencoba untuk memasukan tanganku ke dalam roknya. Tapi tanganku ditepis. “Lho..” dalam hatiku. Tanganku dipegang olehnya dan kemudian dia merubah posisinya menjadi agak tiduran.

Kemudian dia berbicara, “Hans, Dea aja yach yang puasin kamu..”
“Lho kenapa?” aku bertanya keheranan.
“Lagi M (mens) nih sorry nih…”
Ya ampun kecele deh gue. Sambil tersenyum aku mengangguk.
“Ya udah ngak apa-apa kok, lain kali aja yach Hans puasin kamu.”
Dia mengangguk. Lalu dia melanjutkan memainkan lidahnya. Tapi batang kemaluanku… ya ampun… rupanya tidak bisa menerima kenyataan ini.
“Lho Hans, kenapa?” tanya Dea.
“Marah nih si junior,” kataku sambil tersenyum, dan Dea pun tersenyum sampai akhirnya kami berciuman dan tidur bersama menghabiskan malam itu dengan penuh kejutan-kejutan yang yang membuat kami saling tersenyum.

Tentu saja hatiku sedikit dongkol. Ya gimana nggak dongkol, udah diujung tapi doi lagi palang merah, pusing.. pusing..!

Setelah peristiwa malam itu aku sering mengantar Dea pulang walaupun harus bela-belain berangkat dari tempat kost-ku. Sampai tiba saat yang dinantikan yaitu ketika dia ada waktu dan mau main ke tempat kost-ku. Kejadian sama seperti yang lalu. Kali ini Dea tampil lebih sexy dengan kemeja dan span. Setelah sampai di tempat kost-ku, aku langsung memeluknya dari belakang dan menciumi leher dan belakang telinganya. Sambil tetap memeluk dia aku bertanya, “Lagi M (mens) nggak Non?” tanyaku.

“Nggak…” jawabnya mesra.
Kemudian dia berbalik dan bibir kami pun beradu dan saling memainkan lidah kami. “Mmmh… sss.. mmhh..” sambil terus kami berkuluman lidah, tanganku mulai membuka kancing kemeja yang dia pakai dan tanganku pun langsung membuka pengait BH-nya. Dan menjulanglah buah dadanya. Sambil meremas-remas aku mengarahkan bibirku di puting payudaranya.

Langsung aku mengulum puting payudaranya. Terkadang aku memainkan dengan jariku sehingga dia agak menggeliat-geliat. Sampai akhirnya kupapah dia ke kasur. Lalu aku membuka baju dan celanaku sehingga yang tersisa hanya celana dalam saja. Tentu saja si junior sudah ngecap di situ sampai nongol segala, seperti lagi ngintip.

Kemudian dia pun membuka kemejanya dan rok spannya. Setelah dia membuka kemejanya aku langsung menjilati sekujur tubuhnya. “Mmmh.. sshh.. ahh..” Dea mendesah sambil terus aku memainkan lidahku. Aku kemudian membuka celana dalam Dea karena yang tertinggal hanyalah itu. Kemudian aku melihat kemaluannya yang ditumbuhi bulu-bulu kecil. Terkesan sensual sekali memang.

Kemudian aku merubah posisiku agar aku dapat juga melihat lebih jelas, kalau perlu menjilati kemaluannya. Aku mencoba untuk mengangkangkan kedua kakinya. Alamak… mungil sekali daging yang berwarna pink pucat itu. Kemudian tanpa aba-aba lagi langsung aku melabrak benda kecil itu. Aku menjilatinya sampai di sela-sela klitorisnya. Dia pun tidak kuasa menahan kenikmatan yang tiada tara tersebut. Aku terus memainkannya sambil menjilati cairan-cairan pelumas yang sudah membanjir sejak tadi.

“Hans, eh ya udah dong, Dea udah becek banget nih,” bisiknya sambil dia memutar tubuhnya untuk mendapatkan batang kemaluanku. Melihat itu aku langsung saja mengakhiri acara menjilati kemaluannya. Aku membiarkan dia menjilati seluruh tubuhku. Tentunya dengan rangsangan yang sangat hebat yang sedang menerpa dirinya.

“Mmmhh… sshhh…” dia mulai memasukkan batang kemaluanku ke dalam mulutnya. “Sshhh.. ahhh.. mmhhh..” aku menaikkan sedikit pantatku sehingga batang kemaluanku agak masuk ke dalam mulutnya. “Aaahh… ssshh..” dia pun mengocok batang kemaluanku dangan menggunakan mulutnya. Bernafsu sekali. “Mmmpp.. mmpppp… mmmhhh..” sambil memainkan jariku di kemaluannya, ia mendesah kembali. “Ahhh… ssshh…”

“Oh Hans, masukin yach… Dea udah nggak tahan nih.”

Aku melihat dirinya seperti hampir dilanda gelombang orgasme yang hebat. Akhirnya dia pun menuntun batang kemaluanku ke dalam liang senggamanya (saat itu posisiku di bawah). “Blesss…” Karena dia sudah basah sekali, aku pun merasakan licinnya batang kemaluanku ketika mulai menembus liang kewanitaannya. “Ahhh… sshhh… kamu hebat Hans.” Aku diam saja sambil mengimbangi goyangannya. “Ssshh.. ahhh.. ssshh.. Hans aku keluar.” Benar aku merasakan batang kemaluanku hangat di dalam liang senggamanya.

Kemudian dia lemas. Aku menyuruh dia untuk posisi di bawah. Akhirnya aku menghujamkan lagi batang kemaluanku ke dalam liang kewanitaannya. “Eeeaahhh…” aku menggoyangkan pantatku naik-turun dengan kakinya yang kukangkangkan. Aku merasakan dia akan orgasme lagi.

Sambil menggigit bibir bawahnya dia menatapku penuh harap supaya aku memuncratkan cairan kejantananku. “Ssshh.. aahhh… sabar yach Dea,” aku terengah-engah, “Sebentar lagi..” Aku menggoyangkan pantatku secara cepat dan akhirnya… “Ssshhh.. ahhh.. uuhhh..” Aku menekan batang kemaluanku di liang kewanitaannya. “Aaahh..” aku langsung mencium keningnya dan dia memelukku sambil berucap kecil, “Aku sayang kamu Hans, kamu hebat.” Aku hanya diam saat itu.

Akhirnya kami pun melakukannya setiap ada kesempatan. Sampai pada akhirnya dia tidak bekerja lagi di Coxxx, dan aku pun tidak tahu lagi keberadaannya. Aku sudah mencoba bertanya kepada teman-temannya yang ada. Mereka hanya bilang, Dea ada masalah keluarga. Harus pulang mendadak. Sampai saat ini pun aku tidak pernah bertemu Dea lagi, kemana aku harus mencari. Aku tidak tahu lagi. Aku coba telepon tempatnya. Ya katanya sama, sudah pulang kampung.

Akhirnya ini hanya menjadi kenangan di mana aku selalu teringat dengan Dea jika sedang melewati tempat main bilyard Coxxx. Sekarang aku sudah berkeluarga. Biarlah ini menjadi kenangan yang tidak akan pernah kulupakan, karena dengan sedikit kegigihan aku berhasil mendapatkan seorang Dea yang ternyata dia adalah seorang wasit primadona dan diperebutkan oleh laki-laki lain bak sebuah kompetisi.

Cewek Kantoran

Sepertinya kurang adil ya kalau kita tidak menyediakan cerita seks di kantor. Tentunya banyak di antara teman-teman semua yang merupakan orang kantoran, bukan? Cerita sex berikut ini mengisahkan tentang cewek kantoran.

cerita seks cewek kantoran

Cerita Seks di Kantor


Cerita Dewasa yang kali ini akan kuceritakan dalam cerita dewasa adalah pengalaman cerita sex dan ngesex dengan bos. Tidak ingin sebenernya jalinan pernikahan kami di nodai dengan kata perselingkuhan, kata-kata ini terlihat sangat tidak patut dan momok untuk keluarga kami.Apa boleh buat nafsu diriku terlalu tingi hingga imanku terbobol untuk melakukan perbuatan yang sungguh-sungguh hina dan tidak patut ditiru oleh siapa saja.Dengan seiring berjalan waktu aku semakin tidak terkontrol ya apa lagi kalau bukan Sex.


Salah salah aku kayaknya jadi hipersex, kebiasaan jelek yang tidak mampu hapus sampai sekarang yaitu menonton film bokep, bahkan hampir seluruh gaya sex kayaknya sudah aku praktekan sesuai adegan film bokep.Kali aja hal ini yang menjadi pemicu awal dari ketergantungan ku melakukan sex bebas maupun dengan istri sendiri.Parahnya lagi hati kecilku ingin melampiaskan penis panjang ku ini ke berbagai jenis wanita,baik tua muda.

Padahal saat ini aku sudah menikah dengan wanita pilihanku,tapi karena jadwal kerjanya yang terlalu over jadi pertemuan dengan istriku sangatlah terbatas,pulang kerja paling istriku sudah capek.hubungan badan kadang dilalaikannya.inilah yang menjadi problem di keluargaku.Bulan ini mertuaku dikabarkan akan berkunjung kerumahku.

Untuk itu istriku hari ini mempersiapkan baik kamar tempat tidur dan berbagai keperluan nya selama tinggal disini.Ini adalah kesempatan empuk bagiku,tanpa sepengetahuan istriku aku juga menikmati tubuh bahenol mertuaku,menantu gila memang aku ini,setelah anaknya ibunya juga ikut dimakan.Semua memang bagaikan surprise kejadian ini sungguh diluar batas naluriku.

Mertuaku juga masih mempunyai gairah sex yang luar biasa bahkan istriku sendiri kayaknya kalah dengan kemampuannya,sudah beberapa kali akhrinya aku berhasil melampiaskan sex ku kepada ibu mertuaku.Dan kali ini kayaknya,Selama 1 minggu Ibu Mertuaku berada di Jakarta, hampir setiap hari setiap ada kesempatan aku dan Ibu Mertuaku selalu mengulangi persetubuhan kami.

Apalagi setelah Indri istriku ditugaskan ke Medan selama 3 hari untuk mengerjakan proyek yang sedang di kerjakan kantor istriku, Aku dan Ibu mertuaku tidak menyia-nyiakan kesempatan yang kami peroleh, kami berdua semakin lupa diri. Aku dan Ibu mertuaku tidur seranjang, layaknya suami istri, ketika hasrat birahi kami datang aku dan Ibu Mertuaku langsung menuntaskan hasrat kami berdua. Kusirami terus menerus rahim Ibu Mertuaku dengan spermaku, akibatnya fatal.

Setelah istriku kembali dari Medan Bapak mertuaku minta agar Ibu mertuaku segera pulang ke Gl, dengan berat hati akhirnya Ibu mertuakupun kembali ke desa Gl. Setelah Ibu mertuaku kembali kedesa GL hari hariku jadi sepi Aku begitu ketagihan dengan permainan sex Ibu Mertuaku aku rindu jeritan jeritan joroknya, saat orgasme sedang melandanya.

Pertengahan juni lalu Ibu mertuaku menelponku ke kantor, aku begitu gembira sekali Kami berdua sudah sama sama saling merindukan, untuk mengulangi persetubuhan kami, tapi yang paling membuatku kaget adalah saat Ibu mertuaku memberikan kabar, kalau beliau terlambat datang bulan dan setelah diperiksa ke dokter, Ibu mertuaku positip hamil.
cerita seks di kantor
Aku kaget sekali, aku pikir, Ibu Mertuaku sudah tidak bisa hamil lagi.Aku minta kepada Ibu mertuaku, agar benih yang ada dalam kandungannya dijadikan saja, namun Ibu mertuaku menolaknya, Ibu mertuaku bilang itu sama saja dengan bunuh diri, karena suaminya sudah lama tidak pernah lagi menggaulinya, tetapi masih bisa hamil.

Baru aku tersadar, yah kalau Bapak mertuaku tahu istrinya hamil, pasti Bapak mertuaku marah besar apalagi jika Bapak mertuaku tahu kalau yang menghamili istrinya adalah menantunya sendiri.Juga atas saran Dokter, menurut dokter di usianya yang sekarang ini, sangat riskan sekali bagi Ibu mertuaku untuk hamil atau memiliki anak lagi, jadi Ibu mertuaku memutuskan untuk mengambil tindakan.Bu, apa perlu aku datang ke desa Gl?
Ibu mertuaku melarang, Tidak usah sayang nanti malah bikin Bapak curiga, lagi pula ini hanya operasi kecil.Setelah aku yakin bahwa Ibu mertuaku tidak perlu ditemani, otak jorokku langsung terbayang tubuh telanjang Ibu mertuaku.

Bu aku kangen sekali sama Ibu, aku kepengen banget nih Bu
Iya Mas, Ibu juga kangen sama Mas Pento. Tunggu ya sayang, setelah masalah ini selesai, akhir bulan Ibu datang. Mas Pento boleh entotin Ibu sepuasnya.Sebelum kuakhiri percakapan, aku bilang sama Ibu mertuaku agar jangan sampai hamil lagi, Ibu mertuaku hanya tersenyum dan berkata kalau dia kecolongan.
Gila.. , hubungan gelap antara aku dengan Ibu mertuaku menghasilkan benih yang mendekam di rahim Ibu mertuaku, aku sangat bingung sekali.Saat aku sedang asyik asyiknya melamun memikirkan apa yang terjadi antara aku dan Ibu mertuaku, aku dikagetkan oleh suara dering telepon dimejaku.

Cerita Mesum lainnya:

Ponakan Pembantu

Dokter Nasti

Les Private


Hallo, selamat pagi.
Pento kamu tolong ke ruang Ibu sebentar. Ternyata Bos besar yang memanggil, akupun beranjak dari tempat dudukku dan bergegas menuju rangan Ibu Mila. Ibu Mila, wanita setengah baya, yang sudah menjanda karena ditinggal mati suaminya akibat kecelakaan, saat latihan terjun payung di Sawangan.

Aku taksir, usia Ibu Mila kurang lebih 45 tahun, Ibu Mila seorang wanita yang begitu penuh wibawa, walaupun sudah berusia 45 tahun namun Ibu Mila tetap terlihat cantik, hanya sayang Tubuh Ibu Mila agak gemuk.Selamat pagi Bu, ada apa Ibu memanggil saya.

Oh nggak.. , Ibu cuma mau Tanya mengenai pekerjaan kemarin, yang diberikan sama Bp. Anwar sudah selesai kamu kerjakan atau belum?.Oh.. ya Bu.. sudah, sekarang saya sedang memeriksanya kembali sebelum saya serahkan, biar tidak ada kesalahan. Jawabku.Oh.. ya.. sudah kalau begitu, Kamu kelihatan pucat kenapa? Kamu sakit?.

Tanya Ibu Mila.Oh nggak Bu Saya tidak apa-apa.Kalau kamu kurang sehat, ijin saja istirahat dirumah, jangan dipaksakan nanti malah tambah parah penyakit mu.Ah.. nggak apa-apa Bu saya sehat kok. Jawabku.
Saat aku hendak meninggalkan ruangan Ibu Mila, aku sangat terkejut sekali, saat Ibu Mila berkata, Makanya kalau selingkuh hati hati dong Pen Jangan terlalu berani. Sekarang akibatnya ya beginilah Ibu mertuamu hamil.Aku sangat terkejut sekali, bagai disambar petir rasanya mukaku panas sekali, aku sungguh-sungguh mendapatkan malu yang luar biasa.Dari mana Ibu tahu? tanyaku dengan suara yang terbata bata.

Maaf Pen Bukannya Ibu ingin tahu urusan orang lain, Tadi waktu Ibu menelfon kamu kamu kok online terus Ibu jadi penasaran, Ibu masuk saja ke line kamu. Sebenarnya, setelah Ibu tahu kamu sedang bicara apa, saat itu Ibu hendak menutup telepon rasanya kok lancang dengerin pembicaraan orang lain, tapi Ibu jadi tertarik begitu Ibu tahu bahwa kamu selingkuh dengan Ibu mertuamu sendiri.

Aku marah sekali, tapi apa daya Ibu Mila adalah atasanku, selain itu Ibu Mila adalah saudara sepupu dari pemilik perusahaan tempat aku bekerja, bisa bisa malah aku dipecat. Aku hanya diam dan menundukan kepalaku, aku pasrah.Ya sudah, tenang saja rahasia kamu aman ditangan Ibu
Terima kasih Bu, jawabku lirih sambil menundukkan mukaku

Nanti sore setelah jam kerja kamu temenin Ibu ke rumah, ada yang hendak Ibu bicarakan dengan kamu, OK.Tentang apa Bu? tanyaku.Ibu mau mendengar semua cerita tentang hubunganmu dengan Ibu mertuamu dan jangan menolak pintanya tegas.

Akupun keluar dari ruangan Ibu Mila dengan perasaan tidak karuan, aku marah atas perbuatan Ibu Mila yang dengan lancang mendengarkan pembicaraanku dengan Ibu mertuaku dan rasa malu karena hubungan gelapku dengan Ibu mertuaku diketahui oleh orang lain.Kenapa Pen? Kok mukamu kusut gitu habis dimarahin sama si gendut ya, Tanya Wilman sohibku.
Ah, nggak ada apa apa Wil Aku lagi capek aja.
Oh aku pikir si gendut itu marahin kamu.

Kamu itu Wil, gendat gendut, ntar kalau Ibu Mila denger mati kamu.Hari itu aku sudah tidak konsentrasi dalam pekerjaanku Aku hanya melamun dan memikirkan Ibu mertuaku, kasihan sekali beliau harus dikuret sendirian, terbayang dengan jelas sekali wajah Ibu mertuaku kekasihku, rasanya aku ingin terbang ke desa GL dan menemani Ibu mertuaku, tapi apa daya Ibu mertuaku melarangku.

Apalagi nanti sore aku harus pergi dengan Ibu Mila, dan aku harus menceritakan kepadanya semua yang aku alami dengan Ibu mertuaku, uh.. rasanya mau meledak dada iniAku berharap agar jam tidak usah bergerak, namun detik demi detik terus berlalu dengan cepat, tanpa terasa sudah jam setengah lima. Ya aku hanya bisa pasrah, mau tidak mau aku harus mencerikan semua yang terjadi antara aku dengan Ibu mertuaku agar rahasiaku tetap aman.Kring.. , kuangkat telepon di meja kerjaku.

Gimana? Sudah siap, Tanya Ibu Mila. Ya Bu saya siap, Ya sudah kamu jalan duluan tunggu Ibu di ATM BNI pemuda.Ternyata Ibu Mila tidak ingin kepergiannya denganku diketahui karyawan lain. Dengan menumpang mobil kawanku Wilman, aku diantar sampai atm bni, dengan alasan aku mau mengambil uang, dan akan pergi ketempat familiku, akhirnya wilman pun tidak jadi menunggu dan mengantarkanku pulang seperti biasanya.

Kurang lebih lima belas menit aku menunggu Ibu Mila, tapi yang ditunggu-tunggu belum datang juga, saat kesabaranku hampir habis kulihat mobil Mercedes hitam milik Ibu Mila masuk ke halaman dan parkir. Ibu Mila pun turun dari mobil dan berjalan kearah ATM.Hi.. Pento ngapain kamu disini?, sapa Ibu Mila.

Aku jadi bingung, namun Ibu Mila mengedipkan matanya, akupun mengerti maksud Ibu Mila, agar kami bersandiwara karena ada beberapa orang yang sedang antri mengambil uang.Oh nggak Bu, saya lagi nunggu temen tapi kok belum datang juga, sahutku.

Ibu Milapun bergabung antri di depan ATM.
Gimana, temenmu belum datang juga? Saat Ibu Mila keluar dari ruang ATM.
Belum Bu.Ya sudah pulang bareng Ibu aja toh kita kan searah.
Aku pun berjalan kearah mobil Ibu Mila, aku duduk di depan disamping supir pribadi Ibu Mila sementara Ibu Mila sendiri duduk dibangku belakang.

Ayo, Pak Bari kita pulang Iya Nya.. , sahut Pak bari Untung aku ketemu kamu disini Pento Padahal tadi aku sudah cari kamu dikantor kata teman temanmu kamu udah pulang.Uh.. batinku Ibu Mila mulai bersandiwara lagi.
Memangnya ada apa Ibu mencari saya?.

Mengenai proposal yang kamu bikin tadi siang baru sempat Ibu periksa sore tadi, ternyata ada beberapa kekurangan yang harus ditambahkan. Yah dari pada nunggu besok mendingan kamu selesaikan sebentar di rumah Ibu OK.Aku hanya diam saja, pikiranku benar-benar kacau saat itu, sampai sampai aku tidak tahu kalau aku sudah sampai dirumah Ibu Mila.

Ayo masuk, ajak Ibu mia.Aku sungguh terkagum kagum melihat rumah bossku yang sanggat besar dan megah. Aku dan Ibu Mila pun masuk kerumahnya semakin kedalam aku semakin bertambah kagum melihat isi rumah Ibu Mila yang begitu antik dan mewah.Selamat sore Nya, Sore Yem, Oh ya.. yem ini ada anak buah ku dikantor, mau mengerjakan tugas yang harus diselesaikan hari ini juga tolong kamu antar dia ke kamar Bayu, biar Bapak Pento bekerja disana.

Baik Nya.
Akupun diajak menuju kamar Bayu oleh Iyem pembantu di rumah Ibu Mila.
Silakan Den, ini kamarnya.

Akupun memasuki kamar yang ditunjuk oleh Iyem. Sebuah kamar yang besar dan mewah sekali. Langsung aku duduk di sofa yang ada di dalam kamar.Kring.. , kring.. , kuangkat telepon yang menempel di dinding.
Hallo, Pento, itu kamar anakku, sekarang ini anakku sedang kuliah di US, kamu mandi dan pakai saja pakaian anakku, biar baju kerjamu tidak kusut.
Oh.. iya Bu terimakasih.

Langsung aku menuju kamar mandi, membersihkan seluruh tubuhku denga air hangat, setelah selesai akupun membuka lemari pakian yang sangat besar sekali dan memilih baju dan celana pendek yang pas denganku.Sudah hampir jam tujuh malam tapi Ibu Mila belum muncul juga, yang ada malah Iyem yang datang mengantarkan makan malam untukku. Saat aku sedang asyik menikmati makan malamku, pintu kamar terbuka dan kulihat ternyata Ibu Mila yang masuk, aku benar benar terpana melihat pakaian yang dikenakan oleh Ibu Mila tipis sekali.

Setelah mengunci pintu kamar Ibu Mila datang menghampiri dan ikut duduk di sofa. Sambil terus melahap makananku aku memandangi tubuh Ibu Mila, walaupun gendut tapi Ibu Mila tetap cantik.Setelah beberapa saat aku menghabiskan makananku Ibu Mila berkata kepadaku, Sekarang, kamu harus menceritakan semua peristiwa yang kamu alami dengan Ibu Mertuamu, Ibu mau dengar semuanya, dan lepas semua pakaian yang kamu kenakan.
Tapi Bu, protesku.Pento, kamu mau istrimu tahu, bahwa suaminya ada affair dengan ibunya bahkan sekarang ini Ibu kandung istrimu sedang mengandung anakmu.

Aku benar benar sudah tidak punya pilihan lagi, kulepas kaos yang kukenakan, kulepas juga celana pendek berikut cd ku, aku telanjang bulat sudah. Karena malu kututup kontolku dengan kedua tanganku.Sial!, makiku dalam hati, aku benar benar dilecehkan oleh Ibu Mila saat itu.

Lepas tanganmu Ibu mau lihat seberapa besar kontolmu, bentak Ibu Mila.
Mm.. , lumayan juga kontolmu.Malu sekali aku mendengar komentar Ibu Mila tentang ukuran kontolku, yang ukurannya hanya standar Indonesia.

Nah, sekarang ceritakan semuanya.Dengan perasaan malu, akupun menceritakan semua kejadian yang aku alami bersama Ibu Mertuaku, mau tidak mau burungkupun bangun dan tegak berdiri, karena aku menceritakan secara detail apa yang aku alami. Kulihat Ibu Mila mendengarkan dan menikmati ceritaku, sesekali Ibu Mila menarik napas panjang.

Tiba tiba Ibu Mila bangkit berdiri dan melepaskan seluruh pakaian yang dia kenakan, aku terdiam dan terpana menyaksikan tubuh gendut orang paling berpengaruh dikantorku, sekarang sudah telanjang bulat dihadapanku. Walaupun banyak lemak disana sini namun pancaran kemulusan tubuh Ibu Mila membuat jakunku turun naik.Kenapa diam, ayo lanjutkan ceritamu, bentaknya lagi.

Baik Bu, akupun melanjutkan ceritaku kembali, namun aku sudah tidak konsentrasi lagi dengan ceritaku, apalagi saat Ibu Mila menghampiri dan membuka kakiku kemudian mengelus elus dan mengocok ngocok kontolku, aku sudah tidak fokus lagi pada ceritaku.

Ahh.. , jeritku tertahan saat mulut Ibu Mila mulai mengulum kontolku.
Ahh.. Bu.. , nikmat sekali.Kuangkat kepala Ibu Mila, kamipun berciuman dengan liarnya, kupeluk tubuh gendut bossku.

Bu.. kita pindah keranjang saja, pintaku, Sambil terus berpelukan dan berciuman kami berdua berjalan menuju ranjang. Kurebahkan tubuh Ibu Mila, ku lumat kembali bibirnya, kami berdua bergulingan diatas pembaringan, saling merangsang birahi kami.Ahh.. , Jerit Ibu Mila saat mulutku mulai mencium dan menjilati teteknya.
Uhh Pento.. enak.. sayang.Ketelusuri tubuh Ibu Mila dan jilatan lidahkupun menuju memek Ibu Mila yang licin tanpa sehelai rambutpun.

Kuhisap memek Ibu Mila dan kujilati seluruh lendir yang keluar dari memeknya. Banjir sekali Mungkin karena Ibu Mila sudah sangat terangsang mendengar ceritaku.Ahh, jerit Ibu Mila saat dua jariku masuk ke lubang surganya, dan tanganku yang satu lagi meremas-remas teteknya.Aku berharap agar orang yang telah melecehkanku ini cepat mencapai orgasmenya, aku makin beringas lidahku terus menjilati memek Ibu Mila yang sedang dikocok kocok dua jari tanganku. Usahaku berhasil, Ibu Mila memohon agar aku segera memasukan kontolku le lubang memeknya, tapi aku tidak mengindahkan keinginannya, kupercepat kocokan jari tanganku dilubang memek Ibu Mila, tubuh Ibu Milapun makin menegang.

Aaarrgghh.. Pento, jerit Ibu Mila tubuhnya melenting, kakinya menjepit kepalaku saat badai orgasme melanda dirinya,Aku puas sekali melihat kondisi Ibu Mila, seperti orang yang kehabisan napas, matanya terpejam, kubiarkan Ibu Mila menikmati sisa sisa orgasmenya. Kucumbu kembali Ibu Mila kujilati teteknya, kumasukan lagi dua jariku kedalam memek nya yang sudah sangat basah.Ampun.. Pento.. biarkan Ibu istirahat dulu, pintanya.

Aku tidak memperdulikan permintaannya, kubalik tubuh telentangnya, tubuh Ibu Mila tengkurap kini.Jangan.. dulu Pen.. too.. Ibu lemas sekali.

Aku angkat tubuh tengkurapnya, Ibu Mila pasrah dalam posisi nungging. Matanya masih terpejam. Kugesek gesekan kontolku kelubang memek Ibu Mila. Kutekan dengan keras dan.. Blesss masuk semua batang kontolku tertelan lubang nikmat memek Ibu Mila.

Iiihh.. Pen.. to.. kamu.. jahat.Akupun mulai mengeluar masukan kontolku ke lubang memek Ibu Mila, orang yang paling di takuti dikantorku sekarang ini sedang bertekuk lutut di hadapanku, merintih rintih mendesah desah, bahkan memohon mohon padaku. Aku puas sekali, kupompa dengan cepat keluar masuknya kontoku di lubang memek Ibu Mila, bunyi plak.. plak.. akibat beradunya pantat Ibu Mila dengan tubuhku menambah nikmat persetubuhkanku.Uhh.. , jeritku saat kontolku mulai berdenyut denyut.

Akupun sudah tidak sanggup lagi menahan bobolnya benteng pertahananku. Kupompa dengan cepat kontolku, Ibu Milapun makin belingsatan kepalanya bergerak kekiri dan kekanan.Ahh Ibu.. aku mau.. keluar.. . Dan cret.. cret, muncrat sudah spermaku masuk kedalam Memek dan rahim Ibu Mila, beberapa detik kemudian Ibu Mila pun menyusul mendapatkan orgasmenya, dengan satu teriakan yang keras sekali, Ibu Mila tidak peduli apakah Iyem pembantunya mendengar jeritannya diluar sana.

Ibu Mila rebah tengkurap, akupan rebah di belakangnya sambil terus memeluk tubuh gendut Ibu Mila. Nikmat sekali.. , Orgasme yang baru saja kami raih bersamaan, kulihat Ibu Mila sudah lelap tertidur, dari celah belahan memek Ibu Mila, air manyku masih mengalir, aku benar benar puas karena orang yang telah melecehkanku sudah kubuat KO. Kuciumi kembali tubuh Ibu Mila, kontolkupun tegak kembali, ku balik tubuh Ibu Mila agar telentang, kuangkat dan kukangkangi kakinya.

Kugesek-gesekan kontolku di lubang memek Ibu Mila.Uhh Pento.. Ibu lelah sekali sayang, Lirih sekali suara Ibu Mila.Aku sudah tidak peduli, langsung kutancapkan kontolku ke lubang nikmat Ibu Mila, Bless.. Licin sekali, kupompa keluar masuk kontolku, tubuh Ibu Mila terguncang guncang akibat kerasnya sodokan keluar masuk kontolku, rasanya saat itu aku seperti bersetubuh dengan mayat, tanpa perlawanan Ibu Mila hanya memejamkan matanya.

Kukocok dengan cepat dan keras keluar masuknya kontolku di lubang memek Ibu Mila.. , dan langsung ku cabut kontolku dan kumuncratkan air maniku diatas perut Ibu Mila.Karena lelah akupun tertidur sisamping tubuh telanjang Ibu Mila, sambil kupeluk tubuhnya, saat aku terbangun kulihat jarum jam sudah menunjukan pukul setengah sebelas malam, buru buru aku bergegas membersihkan tubuhku dan mengenakan pakaian kerjaku.Bu..

Bu.. Mila bangun Bu.. .
Akhirnya dengan malas Ibu Mila membuka matanya.
Sudah malam Bu saya mau pulang.
Pento kamu liar sekali, rasanya tubuh Ibu seperti tidak bertulang lagi.
Ibu Milapun bangkit mengenakan pakaiannya, kami berdua berjalan keluar kamar.
Tunggu sebentar ya Pento, kemudian Ibu Mila masuk kekamarnya, beberapa saat kemudian Ibu Mila keluar dari kamarnya dengan senyumnya yang menawan.
Ini untuk kamu.Apa ini Bu?, Tanyaku, saat Ibu Mila menyodorkan sebuah amplop kepadaku.

Aku menolak pemberian Ibu Mila, namun Ibu Mila memaksaku untuk menerimanya. Terrpaksa kukantongi amplop yang diberikan Ibu Mila lalu kembali kami berciuman dengan mesranya.Dalam perjalanan pulang aku masih tidak menyangka bahwa aku baru saja bersetubuh dengan Ibu Mila. Entah nasib baik ataukah nasib buruk tapi aku benar benar menikmatinya.
// Add first line only if you don't have JQUERY installed in your blog