Mendung mulai menggayut kota Yogyakarta ,ketika bus Rosalia Indah perlahan meninggalkan kota Pelajar itu menuju Jakarta.Seorang wanita berjilbab lebar berusia sekitar 30 tahunan duduk di salah satu bangku dalam bis malam itu.Wanita berjilbab ini adalah salah satu Kader Wanita Partai *** di kota itu,dan dia harus pergi ke Jakarta untuk menghadiri Rakornas Bidang Wanita Partai ***.
Sebenarnya wanita ini telah bersuami,tapi suaminya memang sudah hampir 6 bulan berada di luar Jawa, tugas dari perusahaanya. Terpaksa wanita berwajah cantik ini memutuskan berangkat sendiri ke Jakarta,untuk menghadiri Rakornas itu setalah mendapat izin dari suaminya yang berada di Luar Jawa. Semula dia hendak ikut rombongan Kader Wanita PARTAI *** lainnya yang mencarter mobil pribadi ke Jakarta,namun setelah berselisih faham dengan ketua rombongan kemarin yang membuatnya jengkel,wanita berjilbab ini akhirnya memutuskan untuk berangkat sendiri, agar rasa jengkel yang dirasakannya reda.
Wanita bernama Nida ini merasa aman di jalan walaupun dia sendirian, tanpa suaminya.Dengan tubuh terbungkus jubah panjang berwarna hijau dan berjilbab putih lebar, Nida berpikir siapa yang berani usil meggodaku??.
Bus terus melaju menyusuri jalan berkelok di sekitar Magelang. Hujan mulai turun sehingga bus yang ber-AC itu kian terasa dingin. Nida' mengambil Majalah Ummi dari tas, sesaat kemudian wanita berjilbab ini tenggelam dalam lembaran-lembaran halaman Majalah untuk Muslimah itu.
Menjelang kota Salatiga Majalah Ummi edisi terbaru itupun habis terbaca. Tak sengaja Nida' melirik ke samping teman duduknya yang sekilas nampaknya seorang pemuda. Ups..hati Nida tergetar ketika menyadari pemuda di sampingnya ternyata juga sedang memperhatikanya. Pemuda itu terlihat gugup ketika mata Nida memergokinya...segera saja dia membuang muka di mata Nida pemuda itu terlihat cukup baik dan santun. Usianya mungkin sekitar 25 th an.
Sebagai seorang wanita bersuami yang telah matang berusia 30 th dengan dua orang anak,Nida hanya tersenyum melihat kegugupannya.
"Mau ke Jakarta dik?'tegur Nida mengawali pembicaraan. Pemuda itu menoleh dan tersenyum, lantas mengangguk..kemudian dia balik bertanya dengan pertanyaan yang sama kepada Nida.
Entah mengapa kemudian Nida menjadi akrab dengan teman duduknya tersebut yang walapun dia seorang laki-laki yang asing,padahal Nida bukan seorang yang mudah akrab dengan laki-laki lain. Akhirnya Nida mengetahui pemuda itu bernama Robby,seorang Mahasiswa di Yogya..tapi ada perlu sebentar ke Jakarta sehingga dia berada di bus ini,wajahnya ganteng.
Dalam perbincangan itu,entah mengapa Nida membandingkan Robby dengan Mas Imam suaminya yg sejak setengah tahun lalu berada di Luar Jawa. Nida melihat tubuhnya sama dengan suaminya,atletis dan tegap namun kalau wajah Robby lebih ganteng dan kulitnya lebih bersih dan putih dibanding suaminya. Bahkan dengan dada berdesir,Nida akhirnya menyadari kalau wajah Robby mirip sekali dengan bekas pacarnya dahulu sebelum dia mengikuti kajian dan akhirnya menjadi Kader Partai ***.
Selama ini,Nida memang merasa kesepian,setelah hampir 7 bulan ditinggal suaminya ke Luar Jawa.Namun saat ini Nida merasa terhibur berbincang dengan Robby yang mirip sekali dengan bekas pacarnya dulu. Seakan Nida berada di awal-awal kuliah dulu,saat pertama kali jatuh cinta dan berpacaran.Sebenarnya Nida masih mencintai bekas pacarnya itu, hanya karena dia ikut kajian itu akhirnya hubungan mereka putus Sementara Nida kian aktif dalam Kajian kemudian menikah dengan salah seorang anggota Kajian tersebut dan akhirnya menjadi Kader Wanita Partai *** seperti sekarang ini.
Kadang kala Nida merasa tersanjung dengan pujian Robby atas wajahnya yang menurut Mahasiswa ini cantik "Ah dik Robby,Mbak udah tua.."desis Nida dengan wajah terasa panas mendengar pujian itu walaupun dalam hati Nida merasa senang.
"Bener kok mbak..mbak begitu cantik,manis apalagi pakai jilbab seperti ini, jadi kian anggun.."kata Robby seraya lekat memandangwajah Kader Wanita PARTAI *** ini
"Aihh..dik Robby..udah..udah"seru Nida gemas,dan tanpa sadar jemari wanita berjilbab ini mencubit lengannya yang membuat Robby meringis. Namun sesaat Nida keudian tersadar,kalau dia adalah seorang wanita bersuami,apalagi dia adalah seorang Kader Wanita PARTAI *** yang mengenakan jilbab. Wajah Nida terasa memanas ketika wanita berjilbab ini melihat Robby tersenyum-senyum setelah dicubit.
"Jari mbak Nida .halus..lentik.."desisnya sambil tersenyum..namun Kader Wanita PARTAI *** ini tak lagi menanggapinya. Nida mulai merasa dia mendapat pengaruh aneh dari pemuda di sampinya itu, sehingga dia begitu mudahnya akrab dengannya.
Pukul 9 malam,bus yang Nida tumpangi telah masuk kota Tegal. Hujan begitu deras di luar bus menimbulkan suara deru yang cukup keras. Wanita berjilbab ini melihat seluruh penumpang bus malam ini telah tertidur lelap,kecuali sopir bus dan kondektur yang dilihatnya tengah bercakap-cakap jauh di depan sana. Nida melirik ke sebelah,ibu muda ini melihat Robby pun telah tertidur dengan pulasnya. Badannya miring menghadap ke ara Nida.Tanpa sadar, Nida kembali menikmati kegantengan wajah anak muda yang mirip sekali dengan pacarnya yang dulu. Wajah itu terlihat semakin menarik saat terlelap. Tapi sesaat kemudian,darah Nida terkesiap saat mata wanita berjilbab ini menatap celana yang dipakai anak muda ini...
"Ihh!!" desis wanita berjilbab ini kaget ketika aku melihat ternyata restluiting celana Robby kini terbuka,padahal posisinya bersandar di kursi dengan menghadap ke arah Nida. Badan wanita berjilbab ini gemetar dengan mata membelalak lebar ketika menyadari Robby ternyata tidak memakai celana dalam di balik jeans yang dipakainya,sehingga mata Kader Wanita PARTAI *** ini membentur batang kemaluan Robby yang terlihat jelas dari restluting yang terbuka itu. Nida memalingkan pandangannya dengan nafas yang mulai memburu..
Nida memejamkan matanya rapat-rapat berusaha mengusir bayangan yang dilihatnya tadi,namun justru ingatanya kembali saat dia berpacaran dahulu ketika dia diminta oral sex oleh pacarnya. Semakin lama justru bayangan itu yang lebih menguasai dirinya. Perlahan Nida memalingkan wajahnya kembali, sesaat memandang wajah Robby yang masih pulas kemudian mata Kader Wanita PARTAI *** ini kembali menikmati batang penis anak muda ini yang terlihat jelas dari restluting jeans yang terbuka itu.
Nida melihat Penis Robby dalam keadaan tegang dan mengeras yang membuatnya gemetaran .. baru pertama kali ini aku melihat batang penis laki-laki selain milik suami dan bekas pacarnya...birahi wanita berjilbab ini mulai terpancing saat menyadari penis milik Robby berukuran lebih besar dan panjang dibanding milik suaminya atau bekas pacarnya dulu..dan Nida semakin gemetaran ketika tiba-tiba Robby melakukan gerakan dalam tidurnya yang membuat jeans yang telah terbuka restlutingnya itu kian lebar terbuka.
Cerita Sex
Cerita Sex 17 Tahun
Cerita Sex Setengah Baya
Cerita Sex Pemerkosaan
Nida nyaris terpekik kecil,ketika wanita berjilbab ini melihat setelah jeans itu kian terbuka,penis Robby justru tersembul keluar..seakan akan memamerkan keperkasaannya kepada wanita berjilbab yang cantik ini, dan beberapa saat mata Nida nanar memandang penis yang mengagumkan itu.
Penis Robby yang tegang keras dengan otot yang melingkari pada batang yang besar dan panjang itu kian menambah kesan perkasa, membuat Nida semakin gemetar. Ujung kemerahan penis itu terlihat mengkilat-kilat sementara dari pangkal penis itu nampak tersembul bulu-bulu kemaluan yang tercukur rapi, Beberapa saat kedua mata Nida menikmati penis Robby yang telanjang di depannya itu sebelum wanita berjilbab ini membuang muka ke luar jendela bus dengan wajah yang terasa panas,badan Kader Wanita PARTAI *** ini terasa panas dingin gemetaran dan nafasnya mulai tersengal, sementara kemaluan Nida juga mulai terasa gatal.
Nida memejamkan mata berusaha menekan birahi yang mulai menyerangnya. Hujan yang deras mengguyur bus yang dinaiki Nida membuat suasana bus ber Ac itu kian dingin,namun justru badan wanita berjilbab ini terasa panas..
Baru sejenak Nida memejamkan mata,mendadak wanita berjilbab ini dikejutkan oleh elusan yang merayap di pahanya.Nida membuka mata dengan releks,namun sedetik kemudian Kader Wanita PARTAI *** ini bagaikan menjadi patung es, ketika menyadari tangan yang merayap dipahanya adalah tangan pemuda di sampingnya. Badan wanita muda ini menjadi kejang ketika tangan kanan Robby mengelus perlahan pahanya yang masih tertutup jubah hijau yang dikenakannya, sementara Nida melihat Robby masih terlelap.
Entah kenapa,Nida hanya mampu menggigit bibir,ketika tangan Robby mulai nakal melepas kancing Jubah yang dikenakannya pada bagian perut, (karena kebetulan bentuk jubah yang dipakai Nida adalah jubah dengan kancing depan ke bawah), sehingga beberapa kancing jubah yang dikenakan Kader Wanita PARTAI *** inipun terlepas.
Badan Nida kian menggigil,ketika tangan Robby mulai menyusup di balik jubah yang dikenakannya..perlahan wanita berjilbab ini merasakan tangan pemuda itu mengelus perutnya beberapa kali.lantas Kader Wanita PARTAI *** ini merasakan tangan itu pemuda ini bergerak mengelus bagian bawah perutnya sampai kurasakan celana dalam yang dia pakai wanita berjilbab ini tersentuh oleh jemarinya.
Ingin rasanya Nida menepis tangan laki-laki kurang ajar yang tengah menggerayangi daerah terlarang wanita berjilbab ini itu,namun entah mengapa semuanya terasa beku, tubuhnya hanya mampu menggigil menahan birahi ketika tangan Robby mengelus-elus selangkangannya yang masih terbungkus celana dalam hingga ke duburnya..beberapa kali Nida merasakan kemaluannya yang masih terbungkus celana dalam itu dielus-elus tangan Robby dan diremas-remasnya lembut.
Tanpa sadar Nida justrumembuka kedua pahaku kian lebar sehingga tangan Robby kian leluasa menggerayangi kemaluannya yang masih tertutup celana dalam itu beberapa lama.
Nida mulai mendesah perlahan,ketika tangan Robby terasa menyusup kebalik celana dalam yang dikenakannya lantas menarik-narik rambut kemaluannya yang tumbuh lebat tak tercukur...jemari tangan Robby menyusuri gundukan bukit kemaluan wanita berjilbab ini kian ke bawah hingga sampai celah liang kemaluannya.
Kader Wanita PARTAI *** nyaris histeris menahan nikmat ketika bibir liang kemaluannya itu diusap pelan oleh jemari tangan Robby. Sekian lama daerah tersebut tak tersentuh tangan laki-laki,namun kini diusap oleh tangan laki-laki yang bukan suaminya.Rasa birahi ternyata telah membutakan kenyataan bahwa tangan laki-laki yang tengah menyentuh kemaluanku bukanlah suaminya, justru Nida mulai menggelinjang saat jemari tangan Robby mengelus-elus perlahan bibir kemaluannya beberapa saat lantas wanita berjilbab ini merasakan bibir kemaluannya itu dibukanya dan jemari tangan Robby pun segera melesak ke dalam liang kemaluan yang telah mengeluarkan dua orang anak..
Tubuh Nida gemetaran dan mulutnya mendesah saat kelentit dalam kemaluannya disentuh oleh jemari tangan Robby lantas dipilinnya lembut membuat Kader Wanita PARTAI *** ininyaris terlonjak dari tempat duduknya..
"Ohh..enaaak..sshhh"'desah Nida lirih dengan tubuhmenggelinjang. Tanpa disadarinya kedua tangan wanita berjilbab ini juga meremas-remas buah dada yang masih terbungkus pakaian dan jilbab sehingga membuat kusut jilbab putih lebar yang dikenakan Kader Wanita PARTAI *** ini.
Nida tak lagi menghiraukan keadaan bus yang dia tumpangi dan statusnya sebagai Kader Wanita PARTAI *** yang berjilbab serta bersuami. Yang dirasakan Kader Wanita PARTAI *** ini adalah kenikmatan yang menjalar ke sekujur tubuhnya,oleh jemari tangan Robby di liang kemaluannya.
"Ahh..sshh...dik Robbya..jangaaan" rintih Nida lirih namun terasa nikmat luar biasa. Tubuhnya menggelinjang di kursi bus yang masih tetap melaju itu. Untunglah hujan begitu deras sepanjang perjalanan,sehingga desahan dan rintihan wanita berjilbab ini tertelan gemuruh oleh hujan di luar. Sembari menggeliat menahan kenikmatan yang dirasakannnya,mata Nida melirik ke wajah Robby.Namun betapa terkejutnya aku ketika melihat ternyata pemuda ini sedang tersenyum-senyum memandangnya penuh birahi dengan nafas yang memburu.
"Robby!!"pekik Nida lirih kaget."jangaan..ohhh..dik robby..jangaan"
Namun Robby tak menghiraukan pekikan Kader Wanita PARTAI *** ini.justru
wanita ini merasakan jari-jari tangan Robby kian dalam memasuki liang kemaluannya. Jubah hijau yang dikenakan Nida tampak menggelembung di bagian selangkangan oleh tangan Robbya. Tangan yang terlihat kukuh itu,hanya tampak setengah lengan,sementara telapak tangan dan sebagian lengannya hilang menyusup ke balik jubah yang dikenakan Kader Wanita PARTAI *** ini, bahkan ke balik celana dalam yang dikenakannya.
Nida menjadi semakin kian gila,ketika dirasakannya jari-jari tangan Robby menyentuh dinding liang kemaluannya itu..rasa nikmat yang luar biasa terasa di sekujur tubuh Kader Wanita PARTAI *** ini yang membuatnya kian tersengal. Nida merasakan bagian terlarangnya kian berdenyut-denyut seiring gerakan pinggulnya yang menggeliat penuh nikmat.
"ohh ..jangaaaan... jangaan..dik..."desah Nida lirih.Kader Wanita PARTAI ***
ini masih menyadari bahwa dia berada di bus umum sehingga Nida takut di ketahui penumpang lainnya. Namun derasnya hujan dan posisi tempat duduk mereka tanpa penumpang lainnya di bagian belakang ,membuat kekurang ajaran Robby ini leluasa dinikmatnya.
Kader Wanita PARTAI *** ini hanya pasrah dalam kenikmatan, ketika bagian
terlarangnya itu diobok-obok Robby dengan tangannya. Mata wanita berjilbab ini merem melek menahan kenikmatan yang luar biasa dalam kemaluannya itu.Hanya desahan lirih penuh nikmat dan gelinjangan tubuh yang kian liar di bangku bus malam ini.
Nida hampir mencapai puncak kenikmatanku ,ketika mendadak kepalanya yang berjilbab di tarik Robby ke arahnya . Belum hilang kagetnya ,Robby telah menekan kepala Kader Wanita PARTAI *** ini ke arah selangkangannya.
"Aih !!"jerit Nida spontan ketika wajahnya tertarik ke arah selangkangan Robby.
Nida baru ingat kalau penis Robby tersembul keluar dari balik jeans yang dipakainya, ketika mata Kader Wanita PARTAI *** ini menatap sebatang penis yang besar dan panjang tegak mengeras di depannya. Badan Nida menggigil melihat keperkasaan penis anak muda ini. Wanita ini melihat penis Robby jauh lebih panjang dan besar dibanding penis mas Imam ataupun bekas pacarnya,dan saat ini Robby memaksanya untuk menciumi penisnya.
Nida menggeleng, menolak kemauan anak muda ini sehingga membuat beberapa kali penis itu melenceng mengenai pipinya setelah Robby menekan kepalaku. Tubuh Kader Wanita PARTAI *** inimengejang hebat oleh perasaan jijik dan ingin.
"jangaaan dik ..aku nggak mau...jangaaan" pinta Nida lirih. Namun Robby tak perduli,sekali lagi dia menekan kepala wanita ini agar mau menciumi penisnya.Kali ini Nida pasrah,seakan tak punya tenaga menolak ketika kepalanya ditekan ke arah selangkangan Robby.
"Uff !!"hanya itu yang sempat keluar dari mulut Nida,ketika batang penis yang besar dan panjang itu menyumpal mulutnya.Nida lupa dengan rasa enggan dan jijikku ketika penis yang besar ini berada dalam mulutnya.
Dengan refleks Kader Wanita PARTAI *** ini menjilati penis Robby dengan lidahnya lantas menghisapnya penuh nafsu yang menggelora. Nida tak lagi memperdulikan lagi kedaannya yang awut- awutaan dengan jilbab yang kusut. Wanita berjilbab ini hanya merasakan keasyikan menghisap penis Robby yang besar dan panjang..enaak..
Dalam keadaan Nida menghisap dan menciumi penis Robby,tangan anak muda ini tetap menggerayangi liang kemaluannya dan memmbuat gerakan-gerakan ritmis seakan sebatang penis memasuki liang kemaluan wanita yang telah mengeluarkan dua orang bocah ini.
Dan Nida pun membiarkan ketika tangan Robby yang lain menggerayangi dadanya dan meremas-remas bukit didadanya dengan penuh nafsu, yang membuat kusut jilbab putih yang dikenakan Kader Wanita PARTAI *** ini. Bahkan Nida merasakan tangan Robby yang meremas-remas dadanya itu, menyusup ke balik jilbab yang dikenakannya lantas membuka kancing-kancing jubah yang dikenakannya di bagian dada,kemudian tangan itupun menyusup ke balik jubah yang dipakai Kader Wanita PARTAI *** ini pada bagian dada.
Tubuh Nida mengejang tak karuan ketika aku merasakan tangan Robby merayap di balik BH yang dikenakan wanita berjilbab ini, lantas meremas-remas kedua payudaranya secara bergantian.Nida semakin menggelinjang saat Kader Wanita PARTAI *** ini merasakan puting susu yang biasa dihisap kedua anaknya ,kali ini dipelintir pelan oleh jari-jari tangan Robby,wanita ini merasakan kenikmatan yang sangat luar biasa.
Nida nyaris memekik-mekik oleh kenikmatan birahi yang sekian bulan tak pernah didapatinya sejak suaminya pergi.Namun untunglah mulut Nida saat ini tersumpal oleh batang penis Robby yang besar dan panjang itu.Robby pun mulai merintih rintih saat penisnya dikulum dan dihisap dengan kuat oleh Kader Wanita PARTAI *** ini.
Namun agaknya Robby masih menyadari semua ini terjadi di bus umum, sehingga Robby berusaha menahan rintihan kenikmatannya.
Sumber
Label:
Cerita Seks,
Cerita Sex,
Cerita Sex Pemerkosaan,
Setengah Baya
di
02.00
Belum ada komentar untuk "Perjalanan Malam Kader Partai"
Posting Komentar